Tanah pot yang ideal bervariasi tergantung penggunaannya. Setiap jenis tanah pot diformulasikan khusus dengan bahan-bahan yang berbeda, baik itu tanah yang diangin-anginkan lebih baik atau retensi air. Batu apung merupakan salah satu bahan yang digunakan sebagai kondisioner tanah. Apa itu batu apung dan apa manfaatnya bagi tanaman di dalam tanah? Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang menanam tanaman di batu apung.

Apa itu batu apung?

Batu apung adalah bahan menarik yang lahir dari bumi yang terlalu panas. Ini pada dasarnya adalah kaca vulkanik yang terbuat dari gelembung udara kecil. Artinya batu apung merupakan batuan vulkanik yang ringan sehingga cocok digunakan sebagai bahan pembenah tanah .

Batuan aerasi sangat ideal untuk digunakan dengan kaktus dan sukulen serta tanaman lain yang membutuhkan drainase dan sirkulasi udara yang baik. Selain itu, porositas batu apung memungkinkan kehidupan mikroba tumbuh sekaligus menjaga struktur tanah lebih baik daripada perlit. Penanaman dengan batu apung juga memiliki keunggulan pH netral serta jejak yang beragam.

Ada banyak manfaat menanam tanaman di batu apung. Ini mengurangi limpasan air dan pemupukan dengan meningkatkan penyerapan tanah di tanah berpasir. Ini juga menyerap kelembapan berlebih sehingga akar tidak membusuk. Selain itu, batu apung meningkatkan aerasi dan merangsang pertumbuhan mikoriza .

Batu apung tidak rusak atau memadat seiring waktu seperti bahan pembenah tanah lainnya, yang berarti membantu menjaga struktur tanah. Hal ini juga membuat tanah liat tetap gembur seiring berjalannya waktu agar tanah tetap sehat. Batu apung adalah produk organik alami yang belum diolah dan tidak rusak atau hilang.

Menggunakan batu apung sebagai kondisioner tanah

Untuk memperbaiki drainase tanaman seperti sukulen, campurkan 25% batu apung dengan 25% tanah kebun, 25% kompos, dan 25% pasir kasar. Untuk tanaman yang mudah membusuk, seperti beberapa euphorbias , perbaiki tanah dengan 50% batu apung, atau alih-alih memperbaiki tanah, isi lubang tanam dengan batu apung sehingga akarnya dikelilingi olehnya.

Batu apung dapat digunakan sebagai lapisan atas untuk menyerap air hujan yang terkumpul di sekitar tanaman. Buat parit di sekitar tanaman dengan terowongan vertikal. Jarak tiang minimal 30 cm dari pangkal tanaman. Corong batu apung ke dalam lubang vertikal.

Untuk sukulen dalam pot , gabungkan batu apung dengan porsi yang sama dengan tanah pot. Untuk kaktus dan euphorbia, kombinasikan 60% batu apung dengan 40% tanah pot. Mulailah dengan stek yang mudah membusuk di batu apung murni.

Batu apung juga bisa digunakan dengan cara lain. Lapisan batu apung akan menyerap tumpahan minyak, lemak, dan cairan beracun lainnya. Setelah cairan terserap, sapu dan buang dengan cara yang ramah lingkungan.

Tinggalkan Balasan