Belajar menanam buah dan sayur sendiri bisa sangat bermanfaat, terutama bila dilakukan bersama anak-anak sebagai proyek keluarga. Meskipun Anda hanya memiliki lahan tanam yang kecil, Anda tetap bisa bereksperimen dengan berkebun.

Berkebun bekas semakin populer dan merupakan alat yang hebat untuk mengajari anak-anak tentang proses pertumbuhan. Membuat kebun sisa dapur juga akan membantu memberikan pelajaran terkait sampah makanan, penanaman organik, dan keberlanjutan.

Apa itu kebun sayur dapur?

Kadang-kadang disebut “berkebun sayur cepat”, berkebun dengan barang-barang dari dapur Anda adalah cara mudah untuk menanam bagian-bagian produk yang biasanya dibuang, artinya tanaman sayuran baru ditanam dari barang-barang yang seharusnya dibuang ke tumpukan kompos . Ini termasuk biji tomat, kentang yang bertunas, atau bahkan ujung batang seledri yang berakar.

Banyak kebun sayur bekas bahkan tidak membutuhkan tanah. Beberapa sayuran hijau, seperti selada , dapat tumbuh kembali di air untuk menghasilkan pertumbuhan hijau baru. Cukup isi wadah dangkal dengan air hingga ujung akar tanaman tertutupi. Selanjutnya, pindahkan tanaman ke ambang jendela yang terang. Saat tanaman mulai tumbuh dari akarnya, Anda perlu mengganti air agar tetap bersih dan segar.

Meskipun ada kemungkinan untuk menumbuhkan kembali beberapa tanaman hanya dengan menggunakan air, tanaman lain mungkin akan lebih berhasil dengan menanamnya langsung di tanah pot. Tanaman seperti bawang putih dan berbagai tanaman herba dapat ditanam di tanah di luar ruangan dan tumbuh menjadi tanaman produktif berukuran penuh. Sayuran umbi-umbian seperti kentang dan ubi juga bisa ditanam dan ditanam dari umbi-umbian yang sudah mencapai tanggal kadaluarsa dapurnya.

Kebun sayur quickie untuk anak-anak

Saat membuat taman dari sisa-sisa dapur, pilihannya tidak terbatas. Namun, penting untuk tetap realistis. Perlakuan yang diterapkan pada produk komersial, seperti penggunaan penghambat pertumbuhan, dapat mencegah tanaman berkecambah atau tumbuh. Untuk upaya terbaik dalam menanam kebun sayur rongsokan, pilihlah hanya produk berlabel non-transgenik dan organik. Lebih baik lagi, tanamlah tanaman tersebut dengan sisa sayuran dari kebun Anda.

Menanam sisa-sisa dapur menawarkan alternatif cepat dibandingkan sayuran yang disemai, karena kebanyakan dari sayuran tersebut tumbuh cukup cepat. Faktanya, ini adalah proyek yang bagus untuk dicoba di rumah sambil menunggu benih yang sudah disemai berkecambah. Berkebun dengan sisa makanan dari dapur tidak hanya akan mengajari anak-anak Anda dari mana makanan berasal dan betapa sehatnya makanan tersebut, namun mereka juga akan belajar tentang praktik keberlanjutan, tidak menyia-nyiakan, dan menggunakan kembali barang-barang bila memungkinkan.

Tinggalkan Balasan