Taman kecil atau padang rumput yang dipenuhi bunga liar dihargai karena berbagai alasan. Bagi sebagian orang, perawatan minimal dan kemampuan tanaman untuk menyebar dengan bebas merupakan aspek yang menarik. Bunga liar berwarna-warni, yang mekar sepanjang musim tanam, menarik serangga dan penyerbuk yang bermanfaat. Membangun petak bunga liar yang tumbuh subur dapat memperkaya keindahan suatu ruangan dan meningkatkan ekosistem di sekitarnya. Tahukah Anda bahwa Anda juga bisa memasukkan bunga liar dari umbi?
Menanam Umbi Bunga Liar
Kebun bunga liar paling sering dibangun melalui penanaman benih. Ini adalah cara sederhana dan ekonomis untuk menanam hamparan bunga besar atau ruang kecil di halaman. Namun, banyak tukang kebun juga memasukkan bunga liar dari umbi.
Membuat taman bunga liar dapat dilakukan dalam berbagai kondisi. Baik menanam bunga tinggi atau sesekali menanam di halaman, umbi bunga dapat membantu pemilik rumah mendapatkan tampilan yang diinginkan.
Bahkan area yang biasanya mendapat naungan lebat pun dapat ditanami bunga asli yang unik. Bunga umbi liar sangat mudah beradaptasi dengan kondisi yang lebih keras ini. Sebelum memilih umbi bunga liar yang akan ditanam, telitilah kebutuhan setiap jenis tanaman.
Menanam bunga liar dengan umbi
Tidak seperti bunga tahunan yang ditanam dari biji, bunga liar berbentuk umbi abadi akan muncul kembali setiap musim tanam. Bunga liar dari umbi sering kali dinaturalisasi atau menghasilkan lebih banyak tanaman. Menanam umbi bunga liar dengan kebiasaan naturalisasi akan menjamin produksi bunga selama bertahun-tahun.
Memperkenalkan bunga liar dari umbi akan meningkatkan keragaman ruangan dan memperpanjang periode pembungaan taman bunga liar.
Meskipun kultivar umbi liar seperti tulip dan bakung sangat populer, Anda juga dapat menjelajahi pilihan tanaman yang kurang dikenal yang tidak biasa terlihat di lanskap hias. Penanaman besar umbi berbunga musim semi seperti crocus, allium, dan muscari dapat menciptakan dampak visual yang besar.
Meskipun menanam bunga liar dengan umbi pada awalnya mungkin lebih mahal dibandingkan menanam dari biji, manfaat jangka panjangnya, dalam banyak kasus, cukup signifikan.