Apa perbedaan antara bawang putih softneck dan bawang putih hardneck? Tiga puluh tahun yang lalu, penulis dan petani bawang putih Ron L. England mengusulkan agar bawang putih dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan apakah tanamannya mudah tumbuh atau tidak. Namun jika kita membandingkan kedua subspesies ini, kita melihat bahwa perbedaan antara bawang putih hardneck dan softneck jauh lebih dari sekedar pembungaan.

Perbedaan bawang putih hardneck dan softneck

Saat membandingkan bawang putih softneck dan hardneck secara visual, mudah untuk membedakan keduanya. Bawang putih keras ( Allium sativum subsp. ophioscorodon ) akan memiliki batang berkayu yang menonjol dari tengah lingkaran cengkeh. Meskipun batang ini dipotong di bagian atas kepala bawang putih, sebagian masih tersisa di dalamnya.

Disebut scape , tangkai berbunga ini merupakan hasil kekuatan tanaman bawang putih selama musim tanam. Jika Anda mengamati bawang putih keras yang tumbuh di kebun, pemandangannya akan menghasilkan sekumpulan bunga mirip umbel. Setelah berbunga akan terbentuk umbi berbentuk tetesan air mata. Ini bisa ditanam untuk membentuk tanaman bawang putih baru.

Bawang putih softneck ( Allium sativum subsp. sativum ) jarang hilang, namun masih mudah untuk membedakan apakah Anda memiliki bawang putih softneck atau bawang putih hardneck. Jika bawang putih berleher lunak berbunga, batang semu yang lebih pendek akan muncul dan sejumlah kecil umbi dihasilkan. Bawang putih softneck adalah jenis yang paling umum ditemukan di toko kelontong.

Perbandingan Bawang Putih Softneck dan Hardneck

Selain keberadaan scape, ada ciri-ciri lain yang membantu membedakan bawang putih berleher lunak dan berleher keras:

  • Kepang Bawang Putih – Jika Anda membeli kepang bawang putih, kemungkinan besar kepang kerahnya lembut. Potongan kayunya membuat mengepang bawang putih yang keras menjadi lebih sulit, bahkan tidak mungkin.
  • Jumlah dan ukuran siung – Bawang putih hardneck menghasilkan satu lapis siung besar berbentuk lonjong hingga segitiga, biasanya berjumlah 4 hingga 12 per kepala. Kepala lunak umumnya lebih besar dan rata-rata memiliki 8 hingga 20 siung, banyak di antaranya berbentuk tidak beraturan.
  • Kemudahan Mengupas – Kulitnya mudah terkelupas dari sebagian besar varietas bawang putih yang keras. Kulit cengkeh yang rapat dan tipis serta bentuk cengkeh yang tidak beraturan membuat pengelupasan semakin sulit. Hal ini juga mempengaruhi umur simpan, varietas leher lunak bertahan lebih lama dalam penyimpanan.
  • Iklim – Bawang putih hardneck lebih keras di iklim dingin, sedangkan varietas softneck tumbuh lebih baik di daerah dengan musim dingin yang hangat.

Untuk menghindari kebingungan dengan varietas bawang putih softneck atau hardneck, umbi atau kepala yang diberi label bawang putih gajah sebenarnya adalah anggota keluarga daun bawang. Mereka memiliki kepala berbentuk cengkeh yang familiar dan rasa pedas yang sama seperti bawang putih softneck dan hardneck.

Perbedaan Kuliner Bawang Putih Softneck dan Hardneck

Penikmat bawang putih pasti akan memberi tahu Anda bahwa ada perbedaan rasa antara bawang putih softneck dan bawang putih hardneck. Cengkih berleher lunak kurang pedas. Mereka juga lebih cenderung dipilih untuk membumbui makanan olahan dan produksi komersial bubuk bawang putih.

Rasa kompleks dari cengkeh keras sering dibandingkan dengan bawang putih liar . Selain perbedaan varietas, iklim mikro regional dan kondisi pertumbuhan juga dapat mempengaruhi profil rasa halus dari siung bawang putih hardneck.

Jika Anda ingin menanam bawang putih softneck atau hardneck sendiri , berikut beberapa varietas populer untuk dijelajahi:

Varietas berleher lunak

  • Italia kuno
  • Inchelium Merah
  • Perak Putih
  • Walla Walla lebih awal

Varietas keras

  • Amish Récambole
  • Kalifornia Awal
  • Chesnok Merah
  • Putih Utara
  • merah Rumania

Tinggalkan Balasan