Permakultur adalah sebuah kata yang penting, dan banyak orang tidak mengetahui arti sebenarnya dari kata tersebut. Jadi di sinilah kita memulai kursus desain permakultur — menjawab pertanyaan: apa itu permakultur?
Apa itu permakultur?
Permakultur adalah sebuah kata yang mengintimidasi banyak orang. Namun hal tersebut tidak seharusnya terjadi, karena pada akhirnya, permakultur hanyalah tentang melakukan apa yang benar.
Istilah “permakultur” pertama kali diciptakan oleh Bill Mollison di Australia pada tahun 1978. Istilah ini merupakan gabungan dari kata “permanen” dan “pertanian”, yang berarti berbeda dari bentuk pertanian modern dan lebih komersial yang bersifat sementara atau tidak berkelanjutan. Permakultur berarti menanam sesuatu dengan cara yang berkelanjutan bagi planet ini dan berkelanjutan bagi kita.
3 etika permakultur
Ada tiga fase, atau etika, permakultur. Ini adalah:
- Perawatan Bumi
- Peduli terhadap orang lain
- Berbagi secara adil
Perawatan Bumi
Prinsip dasar Peduli Bumi adalah bekerja selaras dengan alam. Inilah yang dipikirkan kebanyakan orang ketika memikirkan berkebun permakultur. Kuncinya adalah bekerja dengan apa yang ditawarkan alam, bukan menentangnya, dan meniru cara tanaman tumbuh secara alami tanpa campur tangan manusia. Misalnya, tanaman yang menyukai air sebaiknya ditanam di daerah yang rendah dan lembab secara alami, daripada di daerah yang tinggi dan kering yang membutuhkan air dari tempat lain.
Peduli terhadap orang lain
Elemen ini mengintegrasikan manusia – kita semua – ke dalam ekosistem alami ini. Pada dasarnya, permakultur berhasil jika dapat menyehatkan dan mendukung masyarakat secara permanen dan berkelanjutan.
Berbagi secara adil
Bagi sebagian orang, permakultur tidak hanya berarti keberlanjutan. Terdapat cukup sumber daya di bumi untuk semua orang, namun distribusinya tidak merata. Pembagian yang adil berarti mendistribusikan sumber daya ini dan memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang harus merampas sumber daya tersebut.
Siapa yang bisa melakukan permakultur?
Jawabannya adalah: semuanya! Anda tidak membutuhkan seluruh lahan pertanian. Anda bahkan tidak memerlukan ruang luar. Setiap kali Anda menghindari pemborosan atau menanam sesuatu secara berkelanjutan, Anda berpartisipasi dalam permakultur dan melakukan bagian Anda untuk dunia yang lebih baik.