Pada saat kekeringan dan sebagai tindakan penghematan air, saya sering melakukan uji kelembapan di sekitar semak mawar ketika catatan saya menunjukkan sudah waktunya untuk menyiraminya lagi. Saya menempelkan probe meteran air jauh ke dalam tanah di sekitar setiap mawar di tiga lokasi berbeda untuk melihat pembacaan kelembaban tanah.

Berapa banyak menyiram mawar selama musim kemarau

Pembacaan ini akan memberi saya indikasi yang baik apakah saya benar-benar perlu menyiram semak mawar pada saat itu, atau apakah penyiraman bisa menunggu beberapa hari. Dengan melakukan uji kelembapan, saya memastikan semak mawar memiliki kelembapan tanah yang baik di area sistem perakarannya, sehingga tidak perlu disiram saat kebutuhan belum benar-benar ada.

Metode seperti ini memungkinkan Anda menghemat air yang berharga (dan mahal pada saat kekeringan!) sekaligus memungkinkan semak mawar menyerap kelembapan dengan baik. Saat menyiram, saya sarankan melakukannya dengan tangan menggunakan tongkat penyiraman. Buatlah mangkuk atau wadah tanah di sekitar setiap tanaman atau semak mawar pada garis tetesannya. Isi mangkuk dengan air, lalu lanjutkan ke mangkuk berikutnya. Setelah Anda membuat lima atau enam, kembalilah dan isi ulang mangkuknya. Penyiraman kedua membantu mendorong air lebih dalam ke dalam tanah agar tanaman atau semak dapat bertahan lebih lama.

Gunakan juga “Alat Mulsa” untuk membantu Anda di saat kekeringan. Menggunakan mulsa pilihan Anda di sekitar semak mawar juga akan membantu mempertahankan kelembapan tanah yang sangat berharga. Saya menggunakan mulsa cedar parut atau mulsa kerikil/kerikil di sekitar semak mawar saya. Biasanya Anda memerlukan lapisan mulsa berukuran 1 ½ hingga 2 inci (4 hingga 5 cm) agar dapat berfungsi sesuai keinginan. Di beberapa area, Anda sebaiknya tetap menggunakan sesuatu seperti mulsa kayu cedar yang diparut, karena mulsa kerikil atau kerikil mungkin tidak berfungsi sebaik yang saya lakukan di sini di Colorado (AS) karena kondisi panas yang lebih ekstrem. Saat menggunakan mulsa kerikil/kerikil, hindari batu lava dan kerikil/kerikil berwarna gelap, dan sebagai gantinya gunakan warna yang lebih terang seperti abu-abu muda atau bahkan merah muda terang hingga putih pucat (seperti Batu Mawar).

Tinggalkan Balasan