Beberapa tahun yang lalu, tanaman hias berbunga gloxinia ( Sinningia speciosa ) dianggap tanaman abadi ; tanaman akan berbunga dan kemudian mati. Setelah masa dormansi , tanaman itu akan tumbuh kembali, menyenangkan pemiliknya dengan mekarnya bunga beludru besar yang baru mekar.

Gloxinia masa kini adalah hibrida yang dibiakkan untuk menghasilkan bunga dalam jumlah besar dengan cepat. Gloxinia ini menunjukkan penampilan yang luar biasa selama sekitar dua bulan, tetapi begitu bunganya memudar, tanaman tersebut jarang kembali karena ia menginvestasikan seluruh energinya pada bunga daripada pada akar yang kokoh. Oleh karena itu, tanaman ini paling baik ditanam sebagai tanaman semusim, dan karena dibuang setelah siklus pembungaan, perawatan bunga Gloxinia berfokus pada menjaga tanaman tetap segar saat sedang mekar.

Perawatan Tanaman Gloxinia

Perawatan bunga Gloxinia tidak terlalu sulit. Tempatkan gloxinia di lokasi yang terang, jauh dari sinar matahari langsung. Lokasi di dekat jendela yang terkena sinar matahari, jauh dari jangkauan sinar matahari, sangat ideal.

Tanaman hias Gloxinia yang tumbuh tumbuh subur pada suhu ruangan rata-rata antara 60 dan 75 derajat F. (16-24 C).

Siram gloxinia secukupnya untuk menjaga tanah tetap lembab. Daun akan timbul bintik-bintik coklat jika basah, jadi siramlah air langsung ke tanah di bawah daun. Jika dibiarkan mengering, gloxinia akan tidak aktif.

Gunakan pupuk cair tinggi fosfor setiap dua minggu pada tanaman hias gloxinia Anda.

Saat menanam tanaman hias gloxinia sebagai tanaman semusim, tanaman tersebut tidak perlu direpoting. Jika Anda menanam tanaman dalam wadah dekoratif atau perlu mengganti sebagian tanah karena tumpahan yang tidak disengaja, gunakan tanah pot African violet.

Cara Menanam Gloxinia dari Biji

Gloxinia yang dipajang di pusat taman sangat indah dan sepadan dengan harganya, namun petani yang hemat mungkin ingin mencoba menanamnya dari biji. Akarnya lunak dan tanaman tidak mudah dipindahkan ke wadah yang lebih besar ketika masih muda, jadi tanamlah benih dalam pot berukuran 10-15 cm (4 hingga 6 inci) agar tanaman dapat tumbuh hingga ukuran maksimalnya.

Isi pot hingga sekitar 1 1/2 inci (4 cm) dari atas dengan tanah pot African violet . Ayak tambahan 1 cm (1 cm) tanah melalui saringan ke bagian atas pot agar akar yang lunak tidak mengalami kesulitan untuk tumbuh melalui tanah saat benih berkecambah.

Basahi tanah dan tekan perlahan benih ke permukaan. Benih memerlukan cahaya untuk berkecambah, jadi jangan menguburnya. Tempatkan pot di dalam kantong plastik dan tutup bagian atasnya agar tanah tetap lembab dan udara tetap lembap. Benih akan berkecambah dalam tiga atau empat hari. Pada tahap ini, buka bagian atas tas dan keluarkan seluruhnya setelah seminggu. Kabut tanah saat permukaannya kering.

Tinggalkan Balasan