Di era kesadaran lingkungan dan kehidupan berkelanjutan, mungkin masuk akal untuk membuat kompos dari kotoran manusia, yang terkadang disebut sebagai “kemanusiaan”. Topik ini sangat kontroversial, namun sebagian besar ahli sepakat bahwa menggunakan kotoran manusia sebagai kompos adalah ide yang buruk. Namun, ada juga yang percaya bahwa pengomposan kotoran manusia bisa efektif, namun hanya jika dilakukan sesuai dengan protokol yang berlaku dan pedoman keselamatan yang ketat. Mari pelajari lebih lanjut tentang pengomposan kotoran manusia.

Apakah aman untuk membuat kompos kotoran manusia?

Di pekarangan rumah, kotoran manusia yang dikomposkan dianggap berbahaya jika digunakan di dekat sayuran, buah beri, pohon buah-buahan, atau tanaman lain yang dapat dimakan. Meskipun kotoran manusia kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi tanaman, kotoran tersebut juga mengandung virus, bakteri, dan patogen lain yang tidak dapat dihilangkan secara efektif dengan proses pengomposan standar di rumah .

Meskipun mengelola kotoran manusia di rumah pada umumnya tidak bijaksana atau bertanggung jawab, fasilitas pengomposan skala besar memiliki teknologi untuk mengolah sampah pada suhu yang sangat tinggi untuk jangka waktu yang lama. Produk yang dihasilkan diatur secara ketat dan sering diuji oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) untuk memastikan bahwa bakteri dan patogen berada di bawah tingkat yang dapat terdeteksi.

Lumpur limbah yang diolah dengan baik, umumnya disebut sebagai limbah biosolid, sering digunakan untuk aplikasi pertanian, yang meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Namun, pencatatan dan pelaporan yang ketat tetap diperlukan. Meskipun prosesnya berteknologi tinggi dan diawasi dengan ketat, beberapa kelompok lingkungan khawatir bahan tersebut dapat mencemari tanah dan tanaman.

Memanfaatkan kemanusiaan di kebun

Pendukung penggunaan pupuk kandang di kebun sering kali menggunakan toilet pengomposan , yang dirancang untuk menampung kotoran manusia dengan aman sementara bahan-bahan tersebut diubah menjadi kompos yang dapat digunakan. Toilet pengomposan bisa berupa perangkat komersial yang mahal atau toilet buatan sendiri yang sampahnya dikumpulkan dalam ember. Sampah tersebut dipindahkan ke tumpukan atau tempat sampah kompos yang kemudian dicampur dengan serbuk gergaji , potongan rumput , sisa dapur , koran , dan bahan-bahan lain yang dapat dijadikan kompos.

Pengomposan kotoran manusia merupakan kegiatan yang berisiko dan memerlukan sistem pengomposan yang menghasilkan suhu tinggi dan mempertahankan suhu tersebut cukup lama untuk membunuh bakteri dan patogen. Meskipun beberapa toilet pengomposan komersial disetujui oleh otoritas kesehatan setempat, sistem pengomposan buatan sendiri jarang disetujui.

Tinggalkan Balasan