Jika lahan pertanian atau kebun Anda memiliki kolam, Anda mungkin bertanya-tanya apa gunanya sampah kolam atau apakah Anda dapat menggunakan ganggang kolam sebagai pupuk. Teruslah membaca untuk mencari tahu.
Bisakah Anda menggunakan sampah kolam di taman?
Ya. Karena sampah kolam dan ganggang adalah organisme hidup, mereka kaya akan sumber nitrogen yang cepat terurai di tumpukan kompos. Penggunaan sampah kolam sebagai pupuk juga memasukkan unsur hara penting, seperti kalium dan fosfor , ke dalam kompos.
Musim semi adalah waktu yang ideal untuk pembersihan kolam tahunan dan untuk membuat pupuk taman dari sampah kolam.
Pengomposan ganggang kolam
Cara termudah untuk menghilangkan sisa kolam adalah dengan menggunakan skimmer atau penggaruk kolam. Biarkan kelebihan air mengalir, lalu masukkan sampah ke dalam ember atau gerobak dorong. Jika airnya asin, bersihkan sampah dengan selang bilas taman sebelum dimasukkan ke tumpukan kompos .
Untuk memasukkan sampah kolam ke dalam tumpukan kompos, mulailah dengan lapisan bahan kaya karbon (berwarna coklat) berukuran 4 hingga 6 inci (10-15 cm) seperti jerami, karton , kertas robek , atau daun-daun mati . Campurkan sampah kolam dengan bahan lain yang kaya nitrogen (hijau) seperti sisa sayuran , ampas kopi , atau rumput yang baru dipotong . Sebarkan sekitar 3 inci (8 cm) campuran ini di atas lapisan coklat.
Taburi tumpukan dengan beberapa genggam tanah kebun biasa, yang akan memasukkan bakteri menguntungkan ke dalam tanah dan mempercepat proses dekomposisi.
Basahi sedikit tumpukan dengan selang taman dan sambungan nosel. Lanjutkan melapisi bahan berwarna coklat dan hijau sampai tumpukan memiliki kedalaman minimal 1 m, yang merupakan kedalaman minimum yang diperlukan agar pengomposan berhasil. Tumpukan akan memanas dalam waktu 24 jam.
Balikkan tumpukan kompos minimal seminggu sekali atau setiap kali kompos mulai dingin. Periksa kelembapan kompos setiap dua hingga tiga hari. Kompos cukup lembab jika terasa seperti spons basah, namun tidak menetes.
Kegunaan Sampah Kolam
Kompos sampah kolam siap digunakan jika sudah berwarna coklat tua dengan tekstur rapuh dan aroma yang kaya dan bersahaja.
Ada beberapa cara memanfaatkan kompos sebagai pupuk sampah kolam di taman. Misalnya, sebarkan kompos setinggi 3 inci di atas tanah sesaat sebelum penanaman musim semi, lalu gali atau kubur di dalam tanah, atau sebarkan kompos secara merata di atas tanah sebagai mulsa.
Anda juga dapat membuat tanah pot untuk tanaman hias dengan mencampurkan kompos sampah kolam dengan perbandingan yang sama dengan perlit atau pasir bersih dan kasar.