Cacing kubis dan ngengat kubis merupakan hama kubis yang paling umum. Hama ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada tanaman muda dan tua, dan pemberian makanan secara intensif juga dapat mencegah pembentukan kepala. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk pengendalian ulat kubis yang efektif.
Hama kubis yang paling umum
Kupu-kupu putih kubis impor (bentuk larva kupu-kupu putih kubis yang mempunyai sayap putih dengan satu atau dua bintik hitam di setiap sayap) berwarna hijau beludru dengan garis kuning muda sempit di tengah punggungnya. Cacing ini cenderung mencari makan di dekat bagian tengah tanaman.
Cacing kubis bergaris silang berwarna abu-abu kebiruan dengan banyak garis hitam melintang. Garis hitam dan kuning juga membentang di sepanjang tubuhnya. Larva memakan seluruh bagian tanaman yang lunak, tetapi lebih menyukai kuncupnya. Daun dan kuncup muda seringkali berlubang.
Perhatikan juga looper kubis di bagian bawah daun bagian bawah, periksa apakah ada larva yang baru menetas. Periksa di sekitar pangkal kepala apakah ada cacing yang lebih besar. Warnanya hijau muda dengan garis putih pucat di setiap sisi dan dua garis putih tipis di bagian belakang. Selain itu, cacing juga bergerak melingkar karena tidak mempunyai kaki tengah.
Larva ngengat Diamondback juga bisa bersifat merusak. Telurnya terdapat di bawah daun bagian bawah dan larvanya berukuran kecil, berwarna hijau kekuningan, dengan ekor bercabang dua. Meskipun mereka memakan seluruh bagian tanaman, mereka umumnya lebih menyukai tunas tanaman muda. Carilah larva muda yang muncul dari lubang kecil di bawah daun. Larva yang lebih tua memberikan tampilan daun yang lebih kerangka.
Pengendalian Cacing Kubis
Meskipun pengendalian kutu kebul kubis yang efektif bergantung pada identifikasi yang tepat, waktu penggunaan dan cakupan insektisida yang tepat, sebagian besar dilakukan dengan cara yang hampir sama. Mulailah mencari cacing kubis di awal musim semi atau segera setelah Anda melihat kupu-kupu dewasa atau ngengat kubis terbang di sekitar taman.
Anda juga dapat memasang penutup baris terapung di atas tanaman untuk mencegah ngengat dewasa bertelur di tanaman. Periksa tanaman setiap minggu untuk mengetahui adanya hama ini dan kerusakan akibat makannya, dengan memeriksa sisi daun.
Waktu terbaik untuk mengobati adalah saat larva masih kecil, karena cacing yang lebih tua cenderung menyebabkan kerusakan paling besar. Insektisida mungkin tidak seefektif membunuh ulat kubis yang sudah tua, namun memetik dengan tangan (terutama di kebun kecil) adalah cara yang efektif, yaitu dengan memasukkannya ke dalam ember berisi air sabun. Meskipun pestisida berspektrum luas, seperti Permetrin dapat digunakan, insektisida ini juga akan membunuh musuh alami yang ada di kebun.
Penggunaan Bacillius thuringiensis (Bt) , insektisida hayati yang tidak beracun, efektif dan spesifik menyasar cacing/ulat. Ini juga aman dan dapat digunakan pada sebagian besar sayuran kebun. Penggunaan Bt tidak akan merugikan serangga menguntungkan apapun, termasuk musuh alami cacing tersebut. Alternatif lain adalah minyak nimba . Ini juga aman digunakan, efektif melawan banyak hama (termasuk ulat bulu) dan tidak akan mempengaruhi serangga menguntungkan .
Pengendalian hayati tambahan terhadap ngengat kubis
Menanam kubis dengan semanggi merah atau putih diperkirakan menghasilkan lebih sedikit kupu-kupu dan ngengat kubis putih, sebagian karena kamuflase dan predator.
Ulat ngengat kubis juga dapat dihindari dengan mengelilingi bedengan dengan herba beraroma kuat, seperti lavendel , atau dengan menanamnya di sela-sela tanaman lain. Kebanyakan ngengat dan ngengat menemukan sumber makanannya menggunakan aroma dan siluet. Oleh karena itu, menyembunyikan tanaman kubis dapat memberikan perlindungan lebih.
Cangkang telur hancur yang berserakan di pangkal tanaman juga dapat menghalangi kupu-kupu bertelur.