Meski tidak semua varietas berbau harum, ada banyak kultivar kacang manis yang wangi. Karena namanya, ada beberapa kebingungan mengenai apakah Anda boleh makan kacang manis. Sepertinya mereka bisa dimakan. Jadi, apakah tanaman kacang manis beracun, atau apakah bunga atau polong kacang manis bisa dimakan?

Apakah bunga atau polong kacang manis bisa dimakan?

Kacang manis ( Lathyrus odoratus ) termasuk dalam genus Lathyrus dari keluarga sayuran Fabaceae. Mereka berasal dari Sisilia, Italia selatan, dan kepulauan Aegean. Catatan tertulis pertama tentang kacang manis muncul pada tahun 1695 dalam tulisan Francisco Cupani. Dia kemudian memberikan benih tersebut kepada seorang ahli botani di Amsterdam Medical School, yang kemudian menerbitkan makalah tentang kacang manis, termasuk ilustrasi botani pertama.

Kesayangan di akhir era Victoria, kacang manis disilangkan dan dikembangkan oleh seorang pembibitan Skotlandia bernama Henry Eckford. Segera tanaman anggur harum ini menjadi populer di seluruh Amerika Serikat. Pendaki tahunan yang romantis ini dikenal karena warnanya yang cerah, aromanya, dan periode berbunga yang panjang. Mereka terus mekar di daerah beriklim dingin, namun juga dapat dinikmati oleh mereka yang tinggal di daerah hangat.

Menabur benih di awal musim semi di wilayah utara negara bagian dan di musim gugur untuk wilayah selatan. Lindungi bunga-bunga halus dari kerusakan akibat panas terik sore hari dan mulsa di sekitar tanaman untuk mempertahankan kelembapan dan mengatur suhu tanah untuk memperpanjang masa pembungaan keindahan kecil ini.

Karena mereka adalah bagian dari keluarga sayuran, orang sering bertanya-tanya: bisakah Anda makan kacang polong? TIDAK! Semua tanaman kacang manis beracun . Anda mungkin pernah mendengar bahwa kacang polong bisa dimakan (dan wah, enak sekali!), tapi itu mengacu pada kacang Inggris ( Pisum sativum ), hewan yang sama sekali berbeda dari kacang manis. Sebenarnya ada beberapa racun pada kacang manis.

Toksisitas kacang manis

Biji kacang manis bersifat agak beracun dan mengandung lathyrogen yang jika tertelan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan penyakit yang disebut Lathyrus. Gejala Lathyrus adalah kelumpuhan, kesulitan bernapas, dan kejang.

Ada spesies terkait yang disebut Lathyrus sativus , yang dibudidayakan untuk konsumsi manusia dan hewan. Namun biji kaya protein ini, bila dikonsumsi berlebihan dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan penyakit lathyrism, yang mengakibatkan kelumpuhan di bawah lutut pada orang dewasa dan kerusakan otak pada anak-anak. Hal ini biasanya terjadi setelah terjadinya bencana kelaparan dimana benih seringkali menjadi satu-satunya sumber nutrisi untuk jangka waktu yang lama.

Tinggalkan Balasan