Vivipar adalah fenomena perkecambahan dini pada benih saat benih masih berada di dalam atau menempel pada tanaman atau buah induk. Hal ini terjadi lebih sering dari yang Anda kira. Teruslah membaca untuk mempelajari beberapa fakta tentang tanaman vivipar dan apa yang harus dilakukan jika Anda melihat benih berkecambah di dalam tanaman, bukan di dalam tanah.
Fakta dan Informasi Vivipar
Apa itu vivipar? Nama latin ini secara harfiah berarti “kelahiran hidup”. Faktanya, ini adalah cara yang bagus untuk merujuk pada benih yang berkecambah sebelum waktunya saat masih di dalam atau menempel pada buah induknya. Fenomena ini sering terjadi pada tongkol jagung , tomat , paprika , pir , buah jeruk , dan tanaman yang tumbuh di lingkungan mangrove .
Anda lebih mungkin menemukannya pada tomat atau paprika yang Anda beli di toko bahan makanan, terutama jika Anda meninggalkan buah tersebut di meja untuk beberapa waktu dalam cuaca panas. Anda mungkin akan terkejut saat membukanya dan menemukan kecambah putih lembut di dalamnya. Pada tomat, pucuknya terlihat seperti belatung kecil berwarna putih, tetapi pada paprika seringkali tebal dan kokoh.
Bagaimana cara kerja Vivipar?
Bijinya mengandung hormon yang menekan proses perkecambahan. Hal ini diperlukan karena dapat mencegah benih berkecambah ketika kondisi tidak mendukung dan kehilangan peluang untuk menjadi tanaman. Namun terkadang hormon ini habis, seperti saat tomat didiamkan terlalu lama.
Dan terkadang hormon dapat ditipu dengan menganggap kondisinya tepat, terutama jika lingkungannya panas dan lembap. Hal ini dapat terjadi pada bulir jagung yang banyak terkena hujan dan menampung air di dalam kulitnya, serta pada buah yang tidak segera digunakan pada cuaca panas dan lembab.
Apakah vivipar itu buruk?
Mustahil! Ini mungkin terdengar menakutkan, tetapi tidak terlalu mempengaruhi kualitas buahnya. Kecuali jika Anda ingin menjualnya secara komersial, ini lebih merupakan fenomena menarik daripada masalah. Anda dapat membuang kecambah dan memakannya di sekitarnya, atau Anda dapat mengubah situasi tersebut menjadi kesempatan belajar dan menanam kecambah baru.
Mereka mungkin tidak akan menjadi salinan persis dari induknya, tapi mereka akan menghasilkan sejenis tanaman dari spesies yang sama yang menghasilkan buah. Jadi jika Anda menemukan benih berkecambah pada tanaman yang Anda rencanakan untuk dimakan, mengapa tidak memberinya kesempatan untuk terus tumbuh dan lihat apa yang terjadi?