Saat Anda mengira Anda sudah mengetahui sukulen yang mudah dirawat, Anda mendengar bahwa air keran Anda berdampak buruk bagi tanaman. Penggunaan jenis air yang salah terkadang menimbulkan masalah yang muncul di saat yang tidak Anda duga. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang jenis air yang digunakan untuk sukulen di rumah dan taman.

Masalah Air Sukulen

Jika ada bintik-bintik pada daun sukulen atau penumpukan warna putih pada tanah atau wadah terakota, Anda mungkin menggunakan air yang salah untuk sukulen. Air yang buruk dapat membuat tanah menjadi basa, dan hal ini tidak cocok untuk pertumbuhan tanaman. Banyak petani rumahan tanpa sadar menyebabkan kerusakan tanaman dengan menyiram kaktus dan sukulen dengan air keran.

Jika air keran Anda berasal dari sumber kota (air kota), kemungkinan besar air tersebut mengandung klorin dan fluorida, yang keduanya tidak memiliki nutrisi yang bermanfaat bagi tanaman Anda. Bahkan air sumur yang disaring untuk melunakkan mengandung bahan kimia yang menghasilkan garam dan air alkali. Air keran yang keras mengandung banyak kalsium dan magnesium, yang juga menyebabkan masalah penyiraman sukulen. Terkadang mendiamkan air selama satu atau dua hari sebelum digunakan akan meningkatkan kualitas dan memberikan waktu bagi beberapa bahan kimia untuk menghilang, tetapi tidak selalu.

Air Ideal untuk Sukulen

Kisaran pH ideal adalah di bawah 6,5, hanya 6,0 untuk sebagian besar sukulen, yang bersifat asam. Anda dapat membeli alat tes untuk menentukan pH air Anda dan produk untuk menurunkan pH. Menambahkan cuka putih atau kristal asam sitrat dapat menurunkan pH. Namun Anda tetap perlu mengetahui pH air keran untuk memastikan Anda menambahkan jumlah yang tepat. Anda juga bisa membeli air suling. Sebagian besar pilihan ini tidak nyaman dan mahal, tergantung pada berapa banyak tanaman yang perlu Anda sirami.

Solusi yang lebih sederhana dan alami adalah dengan mengumpulkan air hujan untuk menyiram tanaman sukulen. Hujan bersifat asam dan memungkinkan akar sukulen menyerap nutrisi dengan lebih baik. Air hujan mengandung nitrogen, yang diketahui bermanfaat bagi tanaman tradisional, namun seringkali tidak direkomendasikan untuk memberi makan sukulen. Namun hal ini sepertinya tidak menjadi masalah jika ditemukan di air hujan. Hujan menjadi teroksigenasi saat turun dan, tidak seperti air keran, mengalirkan oksigen tersebut ke sistem akar sukulen, sekaligus menghilangkan akumulasi garam dari tanah tanaman.

Sukulen dan air hujan merupakan kombinasi sempurna, keduanya alami dan dimanipulasi oleh kondisi saat ini. Meskipun proses pengumpulan air hujan sering kali memakan waktu dan bergantung pada cuaca, upaya yang dilakukan saat mencari cara terbaik untuk menyiram sukulen tidak sia-sia.

Sekarang setelah Anda mengetahui pilihannya, Anda bisa memutuskan jenis air apa yang akan digunakan untuk sukulen sambil mengamati hasilnya pada tanaman Anda.

Tinggalkan Balasan