Buah batu kuning aprikot merupakan penyakit yang disebabkan oleh fitoplasma , yang sebelumnya dikenal sebagai organisme mirip mikoplasma. Kuning aprikot dapat menyebabkan hilangnya hasil buah secara signifikan atau bahkan membawa bencana. Fitoplasma aprikot, Candidatus Phytoplasma prunorum , adalah patogen yang bertanggung jawab atas infeksi ini yang tidak hanya menyerang aprikot , tetapi lebih dari 1.000 spesies tanaman di seluruh dunia. Artikel berikut membahas penyebab dan pilihan pengobatan fitoplasma aprikot.

Gejala fitoplasma aprikot

Fitoplasma termasuk dalam subkelompok 16SrX-B buah batu kuning Eropa, biasa disebut ESFY. Gejala ESFY bervariasi tergantung pada spesies, kultivar, batang bawah dan faktor lingkungan. Faktanya, beberapa inang mungkin terinfeksi tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit.

Gejala kuning aprikot sering kali disertai dengan daun melengkung yang diikuti dengan kemerahan pada daun, berkurangnya dormansi (meninggalkan pohon berisiko rusak akibat embun beku), nekrosis progresif, kemunduran, dan akhirnya kematian. ESFY mempengaruhi bunga dan pucuk di musim dingin, menyebabkan berkurangnya atau kurangnya produksi buah serta klorosis (menguningnya) daun selama musim tanam. Istirahat awal dalam masa dormansi membuat pohon terkena kerusakan akibat embun beku.

Pada awalnya, hanya beberapa cabang saja yang mungkin terserang, namun seiring dengan berkembangnya penyakit, seluruh pohon dapat terinfeksi. Infeksi menyebabkan tunas lebih pendek dengan daun kecil dan cacat yang mungkin rontok sebelum waktunya. Daunnya tampak seperti kertas, tetapi tetap menempel di pohon. Tunas yang terserang dapat mati dan buah yang berkembang menjadi kecil, menyusut dan tidak berasa serta dapat gugur sebelum waktunya, sehingga mengurangi hasil panen.

Mengatasi Buah Batu Kuning pada Aprikot

Fitoplasma aprikot biasanya ditransfer ke inang melalui vektor serangga, terutama psyllid Cacopsylla pruni . Telah terbukti juga ditularkan melalui pencangkokan kutu serta pencangkokan in vitro.

Sayangnya, saat ini tidak ada tindakan pengendalian kimiawi terhadap buah aprikot yang menguning. Namun, telah terbukti bahwa kejadian ESFY berkurang ketika tindakan pengendalian lain dilakukan secara hati-hati seperti penggunaan bahan tanam bebas penyakit, pengendalian vektor serangga, pemusnahan pohon yang sakit, dan pengelolaan kesehatan kebun secara keseluruhan. .

Saat ini, para ilmuwan masih mempelajari dan berjuang untuk memahami fitoplasma ini guna menentukan metode pengendalian yang tepat. Yang paling menjanjikan adalah pengembangan kultivar yang tahan.

Tinggalkan Balasan