Wijen adalah tanaman indah dengan dedaunan hijau tua dan bunga berbentuk tabung berwarna merah muda pucat atau putih. Biji wijen dipanen dari polong kering pada akhir musim panas atau awal musim gugur. Meskipun wijen merupakan tanaman yang relatif kuat, wijen dapat diserang oleh sejumlah serangga hama. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang hama wijen. Kami juga akan memberikan tips cara mengatasi masalah hama wijen di kebun.

Serangga yang memakan wijen

Kutu daun, wereng, dan thrips : Kutu daun , wereng, dan thrips adalah hama yang umum pada wijen. Ketiganya merupakan hama penghisap yang cenderung menyebabkan pertumbuhan terhambat dan dapat merusak tunas sehingga menghambat perkembangan polong.

Dalam menangani serangga kecil ini, pengendalian hama biji wijen cukup mudah dilakukan dengan semprotan sabun insektisida. Namun, Anda mungkin perlu menyemprot beberapa kali jika serangannya parah. Anda juga bisa menyemprotkan minyak nimba pada tanaman yang terinfestasi, sehingga hama wijen dapat dibasmi.

Penggulung daun, cacing potong dan ulat lainnya : buang pucuk yang rusak. Buang hama dengan tangan dan masukkan ke dalam ember berisi air sabun. Periksa tanaman wijen dengan cermat setidaknya seminggu sekali.

Anda juga dapat mengobati cacing daun , cacing potong , dan ulat lainnya dengan Bt ( Bacillus thuringiensis ), bakteri alami yang membunuh membran sel di lambung dan saluran pencernaan. Namun Bt tidak akan membahayakan burung atau serangga bermanfaat.

Pengendalian Hama Biji Wijen

Metode terbaik untuk mengendalikan hama wijen adalah dengan menjaga kondisi pertumbuhan sebaik mungkin. Tanaman wijen yang sehat selalu lebih tahan terhadap masalah hama wijen. Pertahankan tanah yang sehat dan memiliki drainase yang baik. Tanaman wijen yang tumbuh di tanah yang buruk kekurangan nutrisi dan lebih rentan terhadap hama.

Siram dengan bijak. Wijen lebih menyukai kondisi kering dan tidak tahan terhadap tanah yang basah dan memiliki drainase yang buruk. Irigasi ringan dan cepat sesekali bermanfaat selama musim kemarau berkepanjangan. Hindari irigasi tetes.

Terapkan pupuk berimbang dan lepas lambat pada waktu tanam. Jika tanaman tampak hijau pucat dan tidak sehat, berikan pupuk nitrogen.

Kendalikan gulma, karena wijen tidak dapat bersaing dengan baik dengan gulma. Selain itu, banyak gulma berbahaya yang menjadi inang bagi kutu daun dan hama lainnya. Jaga kebersihan taman. Sanitasi sangat penting terutama pada akhir musim dan awal musim semi, ketika hama dapat bersembunyi di dedaunan dan puing-puing lainnya.

Tinggalkan Balasan