Apa itu akasia cakar kucing? Ia juga dikenal sebagai semak tunggu, mesquite cakar kucing, cakar kucing Texas, cakar setan, dan cakar kucing Gregg. Akasia Catclaw adalah pohon kecil atau semak besar yang berasal dari Meksiko utara dan Amerika Serikat bagian barat daya. Tumbuh terutama di sepanjang tepi sungai dan rumah cuci, serta di kaparal.

Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang akasia cakar kucing dan tips bermanfaat dalam menanam akasia cakar kucing.

Fakta Tentang Akasia Cakar Kucing

Pial Catclaw ( Acacia greggii ) dinamai Josiah Gregg dari Tennessee. Gregg, lahir pada tahun 1806, sering bepergian ke Barat Daya untuk mempelajari pepohonan dan geologi dan akhirnya mengumpulkan catatannya menjadi dua buku. Kemudian dia menjadi anggota ekspedisi biologis ke California dan Meksiko barat.

Akasia Catclaw terdiri dari semak-semak tanaman tangguh yang dipersenjatai duri tajam dan bengkok yang dapat merobek pakaian – dan kulit Anda. Saat dewasa, pohon mencapai ketinggian 5 sampai 12 kaki (1 sampai 4 m), dan terkadang lebih. Meskipun sifatnya menyusahkan, cakar kucing juga menghasilkan bunga putih krem yang harum dari musim semi hingga musim gugur.

Bunganya kaya akan nektar, menjadikan pohon ini salah satu tanaman gurun terpenting bagi lebah dan kupu-kupu .

Menumbuhkan cakar kucing tidaklah sulit, dan setelah tumbuh, pohon tersebut hanya memerlukan sedikit perawatan. Akasia Catclaw membutuhkan sinar matahari penuh dan tumbuh subur di tanah yang buruk dan basa asalkan memiliki drainase yang baik.

Sirami pohon secara teratur selama musim tanam pertama. Setelah itu, sekali atau dua kali sebulan sudah cukup untuk pohon gurun yang tangguh ini. Pangkas seperlunya untuk menghilangkan pertumbuhan yang tidak sedap dipandang dan cabang yang mati atau rusak.

Kegunaan Akasia Cakar Kucing

Cakar kucing dihargai karena daya tariknya bagi lebah, namun tanaman ini juga penting bagi suku-suku di Barat Daya yang menggunakannya sebagai bahan bakar, serat, pakan ternak, dan bahan bangunan. Kegunaannya bervariasi dan mencakup segala hal mulai dari busur dan pagar semak hingga sapu dan rangka buaian.

Polongnya dimakan segar atau digiling menjadi tepung. Bijinya dipanggang dan digiling untuk digunakan dalam kue dan roti. Para wanita membuat keranjang kuat dari ranting dan duri, serta kantong berisi bunga dan kuncup yang harum.

Tinggalkan Balasan