Jika Anda ingin memaksa umbi berbunga di dalam ruangan , Anda mungkin pernah mendengar tentang bohlam yang memaksa pot. Sayangnya, informasi yang tersedia tidak selalu memberikan banyak detail tentang bohlam kaca untuk bunga dan cara kerja vas kaca bohlam. Ide tentang stoples bohlam mungkin tampak rumit, tetapi sebenarnya jauh lebih sederhana dari yang Anda kira. Baca terus untuk informasi bermanfaat tentang vas bohlam.
Apa itu pot bohlam?
Pada dasarnya, vas bohlam kaca hanya itu: wadah kaca untuk memaksa bohlam. Ukuran dan bentuk stoples pemaksa terutama bergantung pada jenis bohlam yang Anda coba paksa.
Eceng Gondok – Wadah kaca untuk pemaksaan umbi eceng gondok memang sederhana, namun seringkali merupakan wadah menarik yang menonjolkan keindahan bunga eceng gondok. Beberapa wadah eceng gondok merupakan barang koleksi. Pot yang dibuat khusus untuk memaksa umbi eceng gondok biasanya memiliki bagian bawah yang bulat dan jongkok, bagian tengah yang sempit, dan bagian atas yang membulat yang menempatkan umbi eceng gondok tepat di atas air. Beberapa pot berukuran lebih tinggi dan bentuknya lebih ramping.
Pot umbi untuk eceng gondok tidak perlu rumit dan mahal. Misalnya, Anda bisa membuat pot eceng gondok sederhana dengan stoples pengalengan standar. Cukup isi pot dengan kelereng atau kerikil secukupnya untuk menahan umbi di atas air.
Paperwhite dan Crocus – Umbi kecil, seperti paperwhite dan crocus , mudah tumbuh tanpa tanah, dan hampir semua wadah kokoh bisa digunakan, termasuk mangkuk, vas, atau stoples pengalengan. Isi dasar wadah dengan kerikil minimal 10 cm (4 inci), lalu susun umbi di atas kerikil sehingga pangkal umbi berada tepat di atas air, cukup dekat sehingga akar bersentuhan dengan kerikil. air.
Tulip dan Bakung – Umbi yang lebih besar, seperti umbi tulip dan daffodil , biasanya ditempatkan dalam wadah yang lebih lebar dan lebih dalam yang dapat menampung tiga atau empat umbi atau lebih. Mangkuk kaca pun bisa digunakan asalkan berisi kelereng atau kerikil minimal 10 cm. Kerikil menopang umbi, dan pangkal umbi harus berada tepat di atas air, cukup dekat sehingga akar – tetapi bukan pangkal umbi – bersentuhan dengan air.