Hal ini dapat membingungkan ketika membaca kebutuhan tanah suatu tanaman. Istilah-istilah seperti pasir, lanau, lempung, lanau, dan tanah lapisan atas tampaknya memperumit apa yang biasa kita sebut “tanah”. Namun, penting untuk memahami jenis tanah Anda untuk memilih tanaman yang tepat untuk suatu area. Anda tidak memerlukan gelar doktor. dalam ilmu tanah untuk memahami perbedaan antara jenis tanah , dan ada cara sederhana untuk memperbaiki tanah yang tidak memuaskan. Artikel ini akan membantu Anda menanam di tanah liat.

Perbedaan Antara Lumpur dan Tanah Lapisan Atas

Seringkali, instruksi penanaman menyarankan penanaman di tanah liat. Jadi, apa itu tanah liat? Sederhananya, tanah lempung adalah campuran tanah berpasir, lempung, dan liat yang cocok dan sehat. Tanah lapisan atas sering disamakan dengan tanah lempung, padahal keduanya bukanlah hal yang sama. Istilah tanah lapisan atas menggambarkan asal mula tanah, biasanya bagian atas tanah setinggi 12 inci (31 cm). Tergantung pada asal usul lapisan atas tanah ini, sebagian besar terdiri dari pasir, lanau atau tanah liat. Membeli tanah lapisan atas tidak menjamin Anda akan mendapatkan tanah liat.

Apa itu lumpur

Istilah lanau menggambarkan komposisi tanah.

  • Tanah berpasir bersifat kasar jika dikeringkan dan disendok, akan mengalir deras melalui jari-jari Anda. Saat basah, Anda tidak bisa membentuknya menjadi bola dengan tangan Anda, karena bola akan roboh begitu saja. Tanah berpasir tidak dapat menampung air, namun menyediakan banyak ruang untuk oksigen.
  • Tanah liat licin saat basah dan Anda dapat membentuk bola yang keras dan rapat dengannya. Setelah kering, tanah liat akan menjadi sangat keras dan padat.
  • Lempung berada di tengah-tengah antara tanah berpasir dan tanah liat. Tanah lempung akan lunak saat disentuh dan bisa membentuk bola lepas saat basah.

Lempung merupakan campuran yang cukup seimbang dari ketiga jenis tanah sebelumnya. Komponen lempung mengandung pasir, lanau, dan tanah liat, namun tidak menimbulkan masalah. Tanah lempung akan menampung air tetapi mengalir dengan kecepatan sekitar 15 hingga 31 cm (6 hingga 12 inci) per jam. Tanah lempung harus kaya akan mineral dan nutrisi bagi tanaman dan cukup gembur agar akar dapat menyebar dan tumbuh kuat.

Ada beberapa cara mudah untuk mengetahui jenis tanah yang Anda miliki. Salah satu caranya adalah, seperti yang saya jelaskan di atas, dengan mencoba membentuk bola dari tanah basah dengan tangan Anda. Tanah yang terlalu berpasir tidak akan membentuk bola; itu hanya akan runtuh. Tanah yang terlalu banyak liat akan membentuk bola yang keras dan rapat. Tanah yang liat dan liat akan membentuk bola yang gembur dan agak rapuh.

Cara lainnya adalah dengan mengisi stoples setengah penuh dengan tanah yang bersangkutan, lalu tambahkan air hingga stoples terisi ¾ penuh. Tutup panci dan kocok perlahan agar seluruh tanah mengapung dan tidak ada yang menempel di bagian samping atau bawah pot.

Setelah diaduk rata selama beberapa menit, letakkan stoples di tempat yang aman selama beberapa jam. Saat tanah mengendap di dasar pot, lapisan-lapisan berbeda akan terbentuk. Lapisan bawah berupa pasir, lapisan tengah berupa lanau, dan lapisan atas berupa tanah liat. Jika ketiga lapisan ini berukuran kira-kira sama, Anda memiliki tanah liat yang bagus.

Tinggalkan Balasan