Penyakit kuning aster pada kentang tidak seberbahaya penyakit hawar kentang yang terjadi di Irlandia, namun penyakit ini menurunkan hasil panen secara signifikan. Sepertinya bagian atas kentang berwarna ungu. Ini dapat mempengaruhi banyak jenis tanaman dan ditemukan di seluruh Amerika Utara. Penyakit ini lebih sering terjadi di daerah yang lebih sejuk dan lembab seperti Idaho, Oregon, dan Washington. Cari tahu cara mendiagnosis penyakit ini dan cara mencegahnya merusak tanaman kentang Anda.
Mengenali Warna Kuning Aster pada Kentang
Kuning aster disebarkan oleh serangga wereng kecil. Setelah penyakit berkembang, saluran tersebut rusak parah dan biasanya tidak dapat dimakan. Pengendalian serangga sejak dini dan pemusnahan tanaman inang di sekitar kebun kentang merupakan kontribusi penting dalam mengurangi penyebaran penyakit. Gejalanya sering terlihat pada tanaman keluarga Aster, namun penyakit ini juga menyerang tanaman seperti seledri, selada dan wortel serta tanaman hias lainnya.
Tanda-tanda pertama adalah daun terminal berwarna kekuningan. Tanaman muda akan kerdil sedangkan tanaman dewasa akan membentuk tabung udara dan seluruh tanaman akan berwarna keunguan. Jaringan daun di antara urat juga bisa mati, sehingga daun aster kentang yang menguning tampak seperti kerangka. Daunnya juga bisa berubah bentuk dan terpelintir atau berkembang menjadi mawar.
Seluruh tanaman bisa layu dan rontok dengan sangat cepat. Masalahnya lebih jelas terlihat saat cuaca sangat panas. Tabungnya menjadi lebih kecil, lunak dan memiliki rasa yang tidak enak. Dalam lingkungan komersial, dampak kuning aster pada kentang bisa sangat signifikan.
Pengendalian Kentang Aster Kuning
Tanaman kentang yang terkena penyakit kuning aster tertular penyakit melalui vektor. Wereng memakan jaringan tanaman dan dapat menginfeksi tanaman 9 hingga 21 hari setelah memakan spesies yang sakit. Penyakit ini menetap pada wereng, yang kemudian dapat menularkannya hingga 100 hari. Hal ini dapat menyebabkan wabah yang meluas seiring berjalannya waktu di perkebunan besar.
Cuaca kering dan panas menyebabkan wereng bermigrasi dari padang rumput liar ke lahan beririgasi dan lahan pertanian. Terdapat 12 spesies wereng yang mampu menularkan penyakit tersebut. Suhu di atas 90 derajat F. (32 C) tampaknya mengurangi kemampuan serangga untuk menyebarkan penyakit. Pengendalian serangga sejak dini sangat penting untuk membendung penyebarannya.
Jika tanaman kentang yang membawa bunga kuning aster menunjukkan gejala, hanya sedikit yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Menggunakan umbi yang sehat dan kuat dapat membantu, seperti menghilangkan bahan tanaman tua dan gulma dari lahan tanam. Jangan pernah menanam umbi-umbian kecuali berasal dari dealer yang memiliki reputasi baik.
Rotasi tanaman yang rentan terhadap penyakit. Penggunaan insektisida lebih awal pada pertengahan musim semi dan awal musim panas dapat mengurangi populasi wereng secara signifikan. Hancurkan semua tanaman yang terserang penyakit. Bahan-bahan tersebut sebaiknya dibuang, bukan dimasukkan ke dalam tumpukan kompos, karena penyakitnya mungkin akan terus berlanjut.
Penyakit kentang yang serius ini dapat terjadi tanpa pengendalian dini, sehingga menyebabkan berkurangnya hasil panen dan kualitas umbi yang buruk.
Catatan : Semua rekomendasi penggunaan bahan kimia hanya untuk tujuan informasi. Pengendalian kimia hanya boleh digunakan sebagai upaya terakhir, karena pendekatan biologis lebih aman dan ramah lingkungan.