Jika bayang-bayang awan membuat Anda membiru, Anda selalu dapat memilih untuk berjalan di sisi jalan yang cerah. Tanaman di taman Anda tidak memiliki pilihan ini. Meskipun Anda mungkin membutuhkan sinar matahari untuk menghibur Anda, tanaman membutuhkannya untuk tumbuh dan berkembang karena proses fotosintesis bergantung padanya. Ini adalah proses dimana tanaman menciptakan energi yang mereka butuhkan untuk tumbuh.

Apakah awan mempengaruhi fotosintesis? Apakah tanaman tumbuh dengan baik pada cuaca mendung dan cerah? Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang hari berawan dan tanaman, termasuk bagaimana hari berawan mempengaruhi tanaman.

Awan dan fotosintesis

Tumbuhan memperoleh makanan melalui proses kimia yang disebut fotosintesis . Mereka mencampur karbon dioksida, air , dan sinar matahari dan, dari campuran tersebut, menghasilkan makanan yang mereka butuhkan untuk berkembang. Produk sampingan fotosintesis adalah oksigen yang dilepaskan oleh tumbuhan yang dibutuhkan manusia dan hewan untuk bernafas.

Karena sinar matahari adalah salah satu dari tiga elemen yang dibutuhkan untuk fotosintesis, Anda mungkin bertanya-tanya tentang awan dan fotosintesis. Apakah awan mempengaruhi fotosintesis? Jawaban sederhananya adalah ya.

Apakah tanaman tumbuh pada hari mendung?

Menarik untuk mempertimbangkan bagaimana hari berawan mempengaruhi tanaman. Untuk melakukan fotosintesis yang memungkinkan tumbuhan mengubah air dan karbon dioksida menjadi gula, tumbuhan memerlukan sinar matahari dengan intensitas tertentu. Jadi bagaimana awan mempengaruhi fotosintesis?

Karena awan menghalangi sinar matahari, hal ini mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman di darat dan tanaman air. Fotosintesis juga terbatas ketika jam siang hari lebih sedikit di musim dingin. Fotosintesis tumbuhan air juga dapat dibatasi oleh zat-zat yang ada di dalam air. Partikel tanah liat, lumpur, atau ganggang yang tersuspensi dapat menghalangi tanaman menghasilkan gula yang dibutuhkan untuk tumbuh.

Fotosintesis adalah bisnis yang rumit. Tanaman tentu saja membutuhkan sinar matahari, tetapi daunnya juga harus menahan air. Inilah dilema bagi sebuah tanaman. Untuk melakukan fotosintesis, stomata daunnya harus terbuka agar dapat menyerap karbon dioksida . Namun stomata yang terbuka memungkinkan air dari daun menguap.

Saat tumbuhan melakukan fotosintesis pada hari yang cerah, stomatanya terbuka lebar. Ia kehilangan banyak uap air melalui stomata yang terbuka. Jika stomata menutup untuk mencegah kehilangan air, fotosintesis terhenti karena kekurangan karbon dioksida.

Laju transpirasi dan kehilangan air berubah tergantung pada suhu udara, kelembaban, angin, dan luas permukaan daun. Saat cuaca panas dan cerah, tanaman bisa kehilangan banyak air dan menderita. Pada hari yang sejuk dan berawan, tanaman mungkin mengalami lebih sedikit transpirasi tetapi tetap mempertahankan banyak air.

Tinggalkan Balasan