Bunga kulit rawa memanjat tanaman merambat yang berasal dari Amerika Serikat bagian tenggara. Mereka memiliki bunga yang unik dan harum serta dedaunan hijau sederhana yang dapat tumbuh kembali setiap musim semi. Di daerah beriklim hangat di Amerika Serikat, mereka adalah tanaman merambat asli yang bagus sebagai alternatif tanaman merambat beraroma invasif lainnya. Teruskan membaca untuk mempelajari lebih lanjut tentang merawat bunga kulit rawa dan menanam bunga kulit rawa di taman.

Informasi Bunga Kulit Rawa

Bunga kulit rawa ( Clematis crispa ) adalah sejenis clematis yang memiliki banyak nama, antara lain melati biru, clematis keriting, bunga keriting, dan bunga kulit selatan. Ini adalah tanaman merambat, biasanya tumbuh antara 6 dan 10 kaki (2-3 m) panjangnya. Berasal dari Amerika Serikat bagian tenggara, tanaman ini tumbuh sebagai tanaman tahunan di zona USDA 6 hingga 9.

Tanaman itu mati di musim dingin dan kembali dengan pertumbuhan baru di musim semi. Pada pertengahan musim semi menghasilkan bunga tunggal yang mekar sepanjang musim tanam hingga musim gugur yang beku.

Bunganya sebenarnya tidak memiliki kelopak dan terdiri dari empat sepal besar yang menyatu dan terbelah dan melengkung di ujungnya (seperti pisang yang setengah dikupas). Bunga-bunga ini hadir dalam warna ungu, merah muda, biru dan putih dan beraroma ringan.

Cara Menanam Bunga Kulit Rawa

Bunga kulit rawa menyukai tanah yang lembab dan tumbuh paling baik di hutan, parit, di sepanjang sungai dan kolam. Selain kondisi lembab, tanaman merambat lebih menyukai tanah yang subur dan agak asam. Mereka juga menyukai sinar matahari sebagian hingga penuh.

Tanaman merambatnya sendiri tipis dan halus, membuatnya sangat pandai memanjat. Bunga kulit rawa memanjat dinding dan pagar dengan sangat baik, tetapi bisa juga ditanam di dalam wadah, asalkan mendapat cukup air.

Tanaman merambat akan mati saat embun beku pertama di musim gugur, tetapi tunas baru akan muncul di musim semi. Pemangkasan tidak diperlukan kecuali untuk menghilangkan sisa-sisa pertumbuhan yang mati.

Tinggalkan Balasan