Sabut kelapa , kulit kelapa yang berserat, telah digunakan manusia selama ribuan tahun. Bahkan saat ini, bahan alami ini masih banyak digunakan. Jaring sabut, meskipun biasa digunakan untuk melindungi tanaman dari kerusakan akibat erosi, merupakan serat alami yang sangat serbaguna di kebun sayur dan lanskap.

Jaring sabut kelapa: gulungan tikar sabut kelapa untuk taman

Setelah dipintal, sabut dapat dibuat menjadi jaring, kayu gelondongan, dan tikar.

Kayu gelondongan sabut, juga dikenal sebagai gulungan jaring sabut, terbuat dari jaring sabut yang dililitkan pada serabut kelapa yang lepas, sehingga menghasilkan batang kayu berbentuk silinder. Kayu gelondongan ini penting untuk mengendalikan erosi di sepanjang lereng atau di dekat badan air. Rol ditempatkan di sepanjang lereng kemudian diintai di sisi menurun. Setelah ditemukan, mereka bertindak sebagai layar, memungkinkan air mengalir dan menjaga segala sesuatu tetap di tempatnya.

Jaring sabut biasanya digunakan di samping kayu gelondongan yang dibungkus. Jaring ini ideal untuk menutupi lereng yang luas, dimana tanah halus telah dilonggarkan, atau lereng curam yang baru ditanami. Jaring membantu menjaga struktur tanah sekaligus menyediakan tempat berlabuh bagi tanaman.

Saat menangani area yang lebih kecil atau berfokus pada tanaman individual, pilihan lainnya adalah alas sabut. Pengendalian erosi merupakan faktor penting dalam pemilihan lokasi penanaman. Saat menanam di lereng bukit, di daerah dengan drainase buruk, atau di dekat perairan, Anda sebaiknya mempertimbangkan gulungan tikar sabut.

Untuk aplikasi taman, tikar ini juga bisa menjadi mulsa yang sangat baik. Matras sabut lebih tebal dan berat dibandingkan jaring dan mampu menekan pertumbuhan gulma dengan baik.

Fleksibilitas biologis

Sangat umum untuk menemukan lereng bukit yang baru dikembangkan atau jalan setapak yang ditutupi tikar sabut kelapa. Pakar lanskap memilih bahan ini karena relatif murah, fleksibel, dan (yang terpenting) organik. Sabut, sekali lagi, merupakan serat alami dan merupakan bahan pengomposan yang sangat baik. Ketika batang kelapa tua rusak, batang tersebut dapat ditambahkan ke tumpukan kompos, sehingga meningkatkan kegunaannya.

Seiring waktu, lanskap muda tumbuh, berakar, dan sabut kelapa terurai. Semua jenis organisme di dalam tanah memakan sabut kelapa , burung menggunakan untaian lepas untuk membuat sarang baru, dan akhirnya sabut kelapa menghilang, meninggalkan lanskap yang mulus.

Tinggalkan Balasan