Apakah berkebun di tempat tidur yang ditinggikan adalah pilihan yang tepat untuk Anda? Baik Anda sedang memasang kebun sayur baru atau mendesain ulang taman yang sudah ada, Anda mungkin mempertimbangkan pro dan kontra dari bedengan. Beberapa tukang kebun bersumpah demi mereka, tetapi tempat tidur yang ditinggikan bukan untuk semua orang.

Keuntungan dan kerugian – tempat tidur yang ditinggikan

Tempat tidur yang ditinggikan sering terlihat di taman komunitas dan sekolah. Ini dapat dipasang di area dengan tanah yang buruk atau di trotoar. Selain itu, mudah untuk menetapkan tempat tidur yang ditinggikan untuk individu atau ruang kelas. Banyak tukang kebun rumahan yang mengadopsi gaya berkebun ini karena manfaat yang diberikannya.

Mengapa menggunakan tempat tidur yang ditinggikan?

  • Jalur cepat menuju tanah berkualitas – Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk memperbaiki tanah taman yang berbatu atau tanah liat . Dengan tempat tidur yang ditinggikan, tidak perlu menunggu. Setelah kotak dipasang, bedengan dapat diisi dengan tanah pot berkualitas.
  • Musim Tumbuh Lebih Lama – Tempat tidur yang ditinggikan menjadi lebih cepat panas di musim semi dan menguras lebih cepat. Artinya menanam lebih awal untuk musim tanam yang lebih panjang.
  • Pemadatan tanah lebih sedikit – Tanpa lalu lintas pejalan kaki yang menekan tanah, pemadatan dijaga agar tetap minimum. Hal ini memberikan media tanam yang lebih longgar untuk tanaman umbi-umbian dan mempermudah persiapan tanah untuk penanaman.
  • Peralatan Lebih Sedikit – Tidak memerlukan penggarap atau traktor. Tanah di bedengan dapat diolah dengan penggarap tangan atau sekop.
  • Peningkatan Aksesibilitas Taman – Menanam, memelihara, dan memanen taman yang ditinggikan tidak memerlukan banyak membungkuk dan berlutut di tanah. Selain itu, tinggi atau lebar kotak dapat disesuaikan dengan kebutuhan tukang kebun.
  • EstetikaTempat tidur yang ditinggikan bisa menjadi fitur taman yang menarik di halaman rumah. Mereka memberikan desain yang rapi dan teratur, ideal untuk ruangan kecil. Selain itu, bedengan yang ditinggikan memudahkan memaksimalkan hasil sayuran dengan menerapkan metode tanam antar tanam, suksesi, dan berkebun vertikal.

Kerugian dari tempat tidur yang ditinggikan

  • Biaya – Berkebun di tempat tidur memerlukan investasi awal untuk membuat kotak dan mengisinya dengan tanah berkualitas. Selain itu, peti kayu memiliki umur yang terbatas. Kayu pinus biasanya dapat bertahan selama 4 hingga 5 tahun, sedangkan peti yang terbuat dari kayu keras dapat bertahan hingga 20 tahun.
  • Lebih sulit untuk dipersiapkan – Bedengan yang ditinggikan memerlukan tenaga kerja manual untuk menyiapkan tanah untuk ditanami, sementara anakan atau traktor dapat digunakan untuk membuat kebun di dalam tanah.
  • Konstruksi Permanen – Pekebun yang ditinggikan adalah fitur taman yang lebih permanen daripada taman di dalam tanah. Untuk menata kembali area tersebut, kotak-kotak tersebut perlu dibongkar dan tanah diratakan atau dipindahkan.
  • Membutuhkan irigasi yang lebih sering – Bedengan lebih cepat kering, terutama di area yang mendapat sinar matahari penuh. Sayuran di kebun memerlukan penyiraman lebih sering dan tukang kebun mungkin perlu berinvestasi dalam sistem irigasi.
  • Peningkatan Tekanan PenyakitRotasi tanaman menjadi lebih sulit dengan sistem bedengan yang ditinggikan. Hal ini dapat menimbulkan kerugian akibat patogen dan hama invertebrata.

Sekarang setelah Anda mengetahui pro dan kontra dari tempat tidur yang ditinggikan, Anda dapat memutuskan apakah gaya berkebun ini tepat untuk Anda.

Tinggalkan Balasan