Kembang kol adalah tanaman musim dingin yang sedikit lebih rewel dalam memenuhi kebutuhan iklim dibandingkan brokoli , kubis , kangkung , lobak , dan sawi . Sensitivitas terhadap cuaca dan kondisi lingkungan membuat kembang kol rentan terhadap berbagai masalah pertumbuhan. Biasanya permasalahannya terfokus pada masalah dadih kembang kol, seperti kembang kol tanpa kepala. Apa sajakah kondisi berikut yang dapat mempengaruhi perkembangan kepala kembang kol?
Masalah Pertumbuhan Kembang Kol
Kembang kol memiliki dua fase pertumbuhan: vegetatif dan reproduktif. Fase perkembangbiakan berarti pertumbuhan kepala atau dadih dan sejumlah kondisi selama fase perkembangbiakan, seperti cuaca panas yang tidak biasa, kekeringan atau suhu rendah, dapat menyebabkan terbentuknya kepala kecil atau “tunas”. » prematur. Beberapa orang menganggapnya sebagai kembang kol tanpa kepala. Jika Anda tidak tertarik pada kembang kol, tanaman mungkin mengalami stres.
Tekanan yang mempengaruhi perkembangan kembang kol dapat berupa suhu tanah atau udara yang terlalu dingin di musim semi, kurangnya irigasi atau nutrisi, akar tanaman yang terikat, dan kerusakan akibat serangga atau penyakit. Kultivar yang matang lebih cepat lebih rentan terhadap stres dibandingkan yang membutuhkan masa pertumbuhan lebih lama.
Mengatasi Masalah Dadih Kembang Kol
Untuk menghindari tunas kecil atau bahkan tidak ada kepala pada kembang kol, tindakan pencegahan yang tepat harus dilakukan saat menanam dan selama perawatan lanjutan.
- Kelembapan – Tanah harus selalu lembab hingga kedalaman 6 inci (15 cm). Kelembapan yang konsisten diperlukan agar tanaman dapat mengembangkan tunas penuh. Mereka membutuhkan lebih banyak air di akhir musim Anda menanamnya, karena kembang kol yang ditanam di musim panas yang hangat jelas membutuhkan lebih banyak air daripada yang ditanam di awal musim semi yang sejuk.
- Suhu – Kembang kol tidak tahan terhadap suhu panas dan harus ditanam cukup awal agar matang sebelum suhu panas. Beberapa varietas kembang kol mungkin perlu direbus untuk melindungi kepala dari kerusakan akibat sinar matahari sebelum dipanen. Artinya daun tanaman diikatkan pada tunas yang sedang berkembang, seperti selendang.
- Nutrisi – Nutrisi yang cukup juga penting untuk perkembangan kepala yang baik. Tidak adanya kepala pada kembang kol bisa menjadi gejala kekurangan nutrisi, apalagi kembang kol termasuk pemakan berat. Perbaiki tanah dengan kompos, hingga rata dan berikan pupuk 5-10-10 dengan takaran 3 pon (1 kg) per 100 kaki persegi (9,29 m²) sesaat sebelum tanam. Sebaiknya tambahkan nitrogen tiga hingga empat minggu setelah tanam dengan takaran 0,5 kg per baris 100 kaki (30,5 m).
Pantau kembang kol apakah ada tanda-tanda serangga atau penyakit, berikan nutrisi yang cukup dan irigasi yang konsisten dan Anda akan melihat kembang kol putih besar yang indah dalam waktu singkat.