Spirea Jepang adalah semak kecil asli Jepang, Korea, dan Cina. Ini telah dinaturalisasi di sebagian besar wilayah timur laut, tenggara, dan barat tengah Amerika Serikat. Di beberapa negara, pertumbuhannya menjadi sangat tidak terkendali sehingga dianggap invasif dan orang-orang bertanya-tanya bagaimana cara menghentikan penyebaran spirea Jepang. Pengelolaan spirea Jepang atau metode pengendalian spirea lainnya mengandalkan pengetahuan tentang bagaimana tanaman menyebar dan mendistribusikan.
Tentang Kontrol Spirea
Spirea Jepang adalah semak abadi yang gugur dalam keluarga mawar. Biasanya tumbuh setinggi empat hingga enam kaki (1 hingga 2 m) dengan diameter dan lebar. Ia telah beradaptasi pada daerah-daerah yang terganggu seperti daerah sepanjang aliran sungai, sungai, tepi hutan, pinggir jalan, ladang dan daerah jaringan listrik.
Ia dapat dengan cepat menyerang daerah-daerah yang terganggu dan mengambil alih populasi penduduk asli. Sebuah tanaman dapat menghasilkan ratusan benih kecil yang kemudian disebarkan di air atau tanah. Benih-benih ini dapat bertahan selama bertahun-tahun, membuat spirea Jepang sulit dikelola.
Cara Mengontrol Spirea Jepang
Spirea Jepang terdaftar sebagai spesies invasif di Kentucky, Maryland, North Carolina, New Jersey, Pennsylvania, Tennessee dan Virginia. Tumbuh dengan cepat, membentuk tegakan yang lebat sehingga menciptakan keteduhan yang menghambat pertumbuhan tanaman asli dan menyebabkan ketidakseimbangan ekologi. Salah satu cara menghentikan penyebaran tanaman ini adalah dengan tidak menanamnya sama sekali. Namun, karena benih dapat bertahan di dalam tanah selama bertahun-tahun, metode pengendalian lain harus digunakan.
Di daerah di mana populasi spirea jarang atau di daerah sensitif secara ekologis, salah satu cara untuk menghentikan penyebaran spirea Jepang adalah dengan memotong atau memotong tanaman tersebut. Pemotongan tanaman invasif secara berulang-ulang akan memperlambat penyebarannya namun tidak akan memberantasnya.
Setelah spirea dipotong, ia akan tumbuh kembali dengan sekuat tenaga. Artinya cara pengelolaan ini tidak akan ada habisnya. Batang harus dipotong setidaknya sekali per musim tanam sebelum produksi benih, sedekat mungkin dengan tanah.
Metode lain untuk mengendalikan spirea adalah dengan menggunakan herbisida daun. Hal ini sebaiknya hanya dipertimbangkan bila risiko terhadap tanaman lain minimal dan terdapat tegakan spirea yang besar dan padat.
Aplikasi daun dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, asalkan suhunya setidaknya 65 derajat F. (18 C). Herbisida yang efektif termasuk glifosat dan triclopyr. Ikuti instruksi pabrik dan persyaratan negara saat menggunakan pengendalian kimia untuk menghentikan penyebaran spirea Jepang.