Salah satu aspek terpenting dari tanaman amarilis adalah pembungaan. Tergantung pada ukuran umbi bunganya, tanaman amarilis diketahui menghasilkan kumpulan bunga besar yang indah. Bintik merah amarilis adalah salah satu penyebab paling umum tanaman tidak berbunga. Cari tahu apa yang harus dilakukan di sini.

Apa itu bintik merah amarilis?

Terkenal karena menanam tanaman dalam pot selama musim liburan, amarilis adalah tanaman tropis indah yang tumbuh subur di hamparan bunga di iklim hangat. Meskipun proses memasukkan umbi ini ke dalam pot di dalam ruangan sangat populer, petani yang tinggal di zona pertumbuhan USDA 9 hingga 11 dapat menikmati tanaman ini di luar ruangan dengan sedikit perawatan atau pemeliharaan. Bunga ini relatif mudah tumbuh, namun ada beberapa masalah yang menyebabkan hasil yang kurang diinginkan, seperti bintik merah amarilis.

Bintik merah amarilis, disebut juga penyakit hawar daun amarilis, merupakan infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Stagonospora curtisii . Ketika daun amarilis mengalami luka bakar, petani mungkin pertama kali melihat bintik-bintik merah kecil di sepanjang batang bunga. Seiring waktu, bintik-bintik ini akan mulai menjadi gelap.

Lesi ini menyebabkan batang bunga bengkok atau bengkok pada titik-titik batang yang terinfeksi. Meskipun tanaman dapat berbunga jika masalahnya tidak parah, kasus bercak merah amarilis yang lebih parah dapat menyebabkan batang bunga layu sebelum pembungaan terjadi.

Pengendalian Penyakit Hawar Daun Amaryllis

Bintik merah amarilis sering salah diidentifikasi karena gejalanya sangat mirip dengan kerusakan batang bunga atau tanaman yang terserang serangga. Masalah-masalah ini harus selalu menjadi pertimbangan ketika menentukan apakah tanaman telah terinfeksi penyakit jamur ini atau tidak.

Bagi sebagian besar petani, bunga amarilis yang belum berbunga bisa menjadi kekecewaan besar. Seperti banyak penyakit jamur lainnya, amarilis yang menunjukkan daun gosong sulit dikendalikan. Tindakan terbaik dalam mengatasi bintik merah pada tanaman amarilis adalah pencegahan.

Mempertahankan praktik berkebun yang sehat akan membantu mengurangi risiko infeksi tanaman. Praktik-praktik ini termasuk menggunakan tanah pot yang steril , serta berhati-hati agar daun tanaman tidak basah saat disiram.

Tinggalkan Balasan