Kita mungkin semua pernah melihatnya, rumput liar berwarna coklat kemerahan yang tumbuh di sepanjang tepi jalan dan di ladang pinggir jalan. Warnanya yang merah kecokelatan dan penampilannya yang kering dan berbulu lebat memberikan kesan seperti telah banyak disemprot herbisida atau dibakar. Pada pandangan pertama, kita mengira ia akan layu atau hancur menjadi abu kapan saja, namun ia tetap bertahan dalam tahap yang tampak mati ini, bahkan terkadang mendorong ujung-ujungnya yang berwarna coklat kering melewati tumpukan salju di musim dingin. Gulma jahat ini merupakan tumbuhan keriting, dan bila tumbuhan tersebut berada dalam fase dewasa berwarna coklat kemerahan, ia belum mati; faktanya, dermaga keriting tampaknya hampir mustahil untuk dibunuh.

Kontrol dok diputus dengan kabel

Dermaga keriting ( Rumex crispus ) adalah tanaman tahunan asli Eropa, Asia, dan sebagian Afrika. Di daerah asalnya, berbagai bagian dermaga keriting digunakan sebagai makanan dan/atau obat-obatan. Namun, di luar kisaran ini, tanaman ini dapat menjadi gulma yang bermasalah dan agresif.

Dikenal juga sebagai dermaga asam, dermaga kuning, dan dermaga berdaun sempit, salah satu penyebab sulitnya pengendalian gulma keriting dermaga adalah karena tanaman dapat berbunga dan menghasilkan biji dua kali setahun. Setiap saat, mereka bisa menghasilkan ratusan bahkan ribuan benih yang terbawa angin atau air. Benih-benih ini kemudian dapat tertidur di dalam tanah selama 50 tahun atau lebih, sebelum berkecambah .

Gulma keriting adalah salah satu gulma yang paling umum di dunia. Mereka ditemukan di sepanjang tepi jalan , tempat parkir, padang rumput, ladang jerami, ladang tanaman, serta di lanskap dan kebun. Mereka lebih menyukai tanah yang lembab dan diairi secara teratur. Gulma keriting dapat menjadi masalah di padang rumput karena berbahaya atau bahkan beracun bagi ternak.

Di lahan pertanian, hal ini juga bisa menjadi masalah, terutama di lahan yang tidak ada pengolahannya. Mereka jarang ditemukan di ladang yang dibajak. Gulma keriting juga menyebar di bawah tanah melalui akarnya, membentuk koloni besar jika dibiarkan.

Cara Membunuh Tanaman Keriting di Taman

Menyingkirkan dok yang tertekuk dengan menariknya menggunakan tangan bukanlah ide yang baik. Bagian akar yang tertinggal di dalam tanah hanya akan menghasilkan tanaman baru. Anda juga tidak dapat mempekerjakan hewan untuk merumput di dermaga keriting sebagai pengendalian karena racun tanaman terhadap ternak.

Metode yang paling efektif untuk mengendalikan tanaman keriting jinak adalah pemotongan rumput secara teratur, jika perlu, dan penggunaan herbisida secara teratur. Herbisida harus diterapkan setidaknya dua kali setahun, pada musim semi dan musim gugur. Untuk hasil terbaik gunakan herbisida yang mengandung Dicamba, Cimarron, Cimarron Max atau Chaparral.

Tinggalkan Balasan