Keindahan bunga weigela yang sedang mekar bisa menjadi tambahan yang menarik untuk lanskap musim semi. Dengan bunga segar mulai dari merah muda hingga lavender, semak asli Asia Timur ini menjadi tanaman pembatas yang sangat baik yang menarik perhatian burung kolibri dan kupu-kupu. Meskipun semak kuno ini tidak sulit untuk ditanam, tukang kebun terkadang mengalami masalah dengan weigela.
Masalah Weigela
Masalah umum weigela termasuk kurangnya bunga, pertumbuhan yang buruk, kerusakan dedaunan dan daun menguning. Jika semak yang sudah tumbuh tidak lagi tumbuh subur seperti dulu, pertimbangkan apakah kebutuhan perawatan tanaman weigela terpenuhi. Periksa apakah semak dipangkas pada waktu yang tepat atau apakah embun beku yang sangat terlambat merusak pertumbuhan baru.
Yang terpenting, saat Anda pertama kali melihat masalah pada weigela, periksa semak dengan hati-hati untuk mencari tanda-tanda hama atau penyakit. Mendeteksi masalah weigela ini sejak dini dapat menjadi penentu antara menyelamatkan atau kehilangan semak belukar.
Masalah Serangga Weigela
Weigela rentan terhadap sejumlah serangga dan hama yang kebiasaan makannya dapat merusak dedaunan, sehingga semak-semak tidak sedap dipandang. Infestasi berat juga dapat melemahkan dan membunuh semak muda dan semak yang sudah mapan. Serangga berikut adalah masalah serangga weigela yang paling umum:
- Kutu daun : Serangga kecil ini ditemukan di bagian bawah daun dan batang. Mereka mengeluarkan residu lengket yang menarik serangga lain. Kerusakan yang ditimbulkannya pada jaringan tanaman membuka jalan bagi agen penular lainnya. Kutu daun menyebabkan dedaunan menguning dan menggulung.
- Kutu busuk empat lapis : Kutu busuk empat lapis adalah kutu busuk bergaris kuning dan hitam yang berkeliaran di dekat puncak semak. Kerusakannya menyebabkan bintik-bintik kecoklatan yang tidak teratur pada dedaunan. Tahap nimfa berwarna oranye atau merah dengan bintik-bintik hitam.
- Kumbang Jepang : Kumbang Jepang adalah serangga berwarna hijau metalik berukuran sedang. Mereka memakan daunnya, membuatnya tampak berenda.
- Penggulung daun : Penggulung daun adalah cacing kuning kecil yang menyebabkan dedaunan menggulung dan menggulung. Daun yang digulung sering kali dipenuhi jaring.
- Kutu Putih : Serangga kecil ini dapat dikenali dari gumpalan kapas halus yang terdapat pada daun, batang, dan cabang. Kutu putih menyebabkan daun menguning dan berkurangnya kekuatan tanaman.
- Nematoda akar : Serangga kecil mirip cacing ini menempati tanah dan memakan akar. Mereka tidak mudah dikenali kecuali semak tersebut digali dan akarnya diperiksa. Nematoda menghambat pertumbuhan tanaman dan menyebabkan daun menjadi kuning kemerahan.
- Sisik : Identifikasi serangga kecil dengan menemukan sisik kecil seperti lilin yang menempel pada cabang dan daun. Mereka menyebabkan perubahan warna pada permukaan atas daun, yang menyebabkan daun rontok.
- Tungau : Serangga mini mirip laba-laba berwarna merah atau hitam ini menyebabkan bintik-bintik putih dan daun menguning. Anyaman terkadang terlihat pada tungau laba-laba .
- Lalat putih : Mudah dikenali berkat sayap putihnya yang besar, serangga terbang ini menyebabkan daun menguning dan rontok. Lalat putih biasanya bersembunyi di bawah dedaunan.
Penyakit Tanaman Weigela
Bakteri, jamur dan virus merupakan agen penular yang menyebabkan penyakit tanaman weigela. Banyak penyakit yang melewati musim dingin di sisa-sisa tanaman atau menyebar dari tanaman tetangga, termasuk gulma. Untuk penyakit tanaman weigela yang tidak dapat disembuhkan, membendung infeksi atau menghilangkan tanaman yang terinfeksi seringkali merupakan satu-satunya pilihan. Berikut beberapa penyakit tanaman weigela yang mungkin ditemukan oleh tukang kebun:
- Antraknosa – Bintik coklat pada daun
- Bintik hitam – Bintik hitam pada daun
- Botrytis – Busuk berwarna abu-abu pada batang, daun, kuncup dan bunga
- Crown Galls – Pertumbuhan bengkak muncul di tempat pertemuan akar dengan batang
- Jamur tepung – Daun keriting dengan permukaan abu-abu keputihan
- Busuk akar – Dedaunan menguning dan rontok. Tanaman bisa tumbang
- Karat – Bintik-bintik berwarna kemerahan pada daun
- Hawar ranting – Ujung cabang berubah warna menjadi coklat dan mati