Alpukat adalah buah yang lezat dan menyehatkan, seperti tanaman lainnya, dapat terkena penyakit. Keropeng alpukat adalah salah satu masalahnya. Meskipun keropeng pada buah alpukat pada awalnya tampak sebagai masalah estetika, namun hal ini dapat menjadi pintu masuk bagi organisme pembusuk buah seperti antraknosa. Oleh karena itu, pengobatan keropeng alpukat merupakan langkah penting dalam melestarikan hasil panen. Mengidentifikasi gejala keropeng alpukat akan memungkinkan petani untuk memerangi keropeng alpukat dengan lebih baik.
Apa itu keropeng pada alpukat?
Penyakit keropeng alpukat disebabkan oleh jamur Sphaceloma perseae . Gejala keropeng pada alpukat tampak berbentuk lonjong hingga bulat, area keropeng yang menonjol. Lesi pertama yang muncul biasanya berwarna hitam/cokelat dan tersebar di seluruh kulit buah. Lesi mulai menyatu dan menyatu, berpotensi mempengaruhi hampir seluruh buah.
Gejala keropeng pada daun lebih sulit ditentukan, karena tanda yang paling terlihat terdapat di bagian atas tajuk pohon. Daun muda mungkin berubah bentuk dan kerdil dengan bintik kemerahan pada permukaan atas dan bawah dedaunan.
Gejala keropeng pada alpukat bisa disamakan dengan kerusakan fisik. Buah-buahan paling sensitif setelah buah terbentuk dan selama tahap awal perkembangan. Ketika buah mencapai setengah dari ukuran matangnya, buah menjadi kebal terhadap infeksi, begitu pula daun yang berumur sekitar satu bulan. Penyakit ini lebih umum terjadi setelah hujan berkepanjangan, terutama ketika pohon berada pada tahap awal pembentukan buah.
Pengendalian Keropeng Alpukat
Meskipun penyakit ini terutama bersifat estetis, mempengaruhi bagian luar buah tetapi tidak mempengaruhi bagian dalam buah, penyakit ini merupakan pintu gerbang bagi penyakit-penyakit lain. Oleh karena itu, pengobatan keropeng alpukat perlu dilakukan sebelum timbul tanda-tanda infeksi demi kesehatan pohon dan buah yang dihasilkan. Selain itu, karena kudis menyebar melalui penyebaran spora yang dihasilkan pada tahap awal infeksi dan kemudian melalui pergerakan angin, hujan, dan peralatan, patogen dapat menyebar dalam jarak yang jauh.
Fungisida harus digunakan untuk mengurangi penyebaran jamur. Perawatan melibatkan penggunaan fungisida tembaga ketika kuncup bunga muncul, menjelang akhir pembungaan, beberapa kali dan lagi 3 hingga 4 minggu kemudian.