Saat memilih mulsa untuk taman, mungkin sulit untuk memilih dari sekian banyak jenis mulsa yang tersedia di pasaran. Mengetahui cara memilih mulsa taman memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap setiap jenis mulsa.

Informasi Pemilihan Mulsa

Memilih jenis mulsa merupakan langkah awal dalam memilih mulsa untuk taman. Mulsa tersedia dalam dua tipe dasar: mulsa organik dan mulsa anorganik. Pemilihan mulsa terbaik bergantung pada sejumlah faktor, termasuk tujuan, tampilan, ketersediaan, dan biaya.

Mulsa organik

Mulsa organik , terbuat dari bahan tanaman yang terurai seiring berjalannya waktu, meliputi bahan-bahan seperti:

Mulsa ini menawarkan banyak manfaat bagi tukang kebun amatir . Itu membuat akar tanaman tetap hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas. Lapisan mulsa organik berukuran 2 hingga 3 inci (5 hingga 8 cm) membantu mengendalikan gulma dan mengurangi kebutuhan penyiraman dengan meminimalkan penguapan. Mulsa organik memberikan tampilan alami dan menarik pada lanskap rumah.

Kebanyakan mulsa organik relatif murah dan mudah didapat, namun harus diganti jika sudah membusuk. Untungnya, pembusukan mulsa memperbaiki struktur tanah dan drainase sekaligus mengendalikan erosi tanah dan meminimalkan debu.

Kerugian dari mulsa organik adalah bahannya mudah terbakar. Banyak ahli lanskap menyarankan tukang kebun untuk tidak menempatkan mulsa organik dalam jarak 5 kaki dari rumah atau dek kayu, terutama di daerah rawan kebakaran hutan. Jika terjadi kebakaran, mulsa yang membara mungkin tidak disadari dalam jangka waktu yang lama. Mulsa kecil atau parutan jarum pinus lebih mudah terbakar dibandingkan nugget atau bongkahan besar.

Mulsa anorganik

Mulsa anorganik terbuat dari bahan buatan atau alami yang tidak terurai di dalam tanah. Jenis mulsa anorganik antara lain:

Mulsa anorganik sering kali diaplikasikan di atas kain lanskap atau plastik hitam untuk mencegah mulsa tenggelam ke dalam tanah. Kebanyakan mulsa anorganik tidak mudah dipindahkan oleh angin atau air, sehingga penggantian jarang diperlukan. Namun, karena mulsa anorganik tidak terurai, maka tidak memberikan manfaat bagi tanah.

Meskipun beberapa jenis mulsa anorganik dapat bekerja dengan baik di taman batu , mulsa anorganik berwarna terang seringkali merugikan tanaman karena memantulkan panas dan sinar matahari sehingga merusak tanaman. Mulsa anorganik terkadang berantakan dan sulit dirawat karena daun dan jarum pinus yang jatuh di atas mulsa sulit dihilangkan.

Mulsa ban karet memberikan permukaan empuk sehingga berguna untuk jalan masuk, namun tidak disarankan untuk digunakan di sekitar tanaman karena dapat melepaskan senyawa beracun ke dalam tanah. Namun, ini merupakan alternatif yang baik untuk area bermain .

Selain itu, meskipun sebagian besar jenis mulsa anorganik cenderung tahan api, mulsa karet sangat mudah terbakar dan terbakar pada suhu yang sangat tinggi.

Tinggalkan Balasan