Memulai pertanian vertikal di rumah dapat memberi keluarga Anda sayuran segar sepanjang tahun, dan dengan sedikit kecerdikan, Anda bahkan dapat mengubah pertanian vertikal di rumah menjadi bisnis yang menguntungkan. Apa sebenarnya pertanian vertikal itu? Ini pada dasarnya adalah tanaman dalam ruangan yang menggunakan sistem penyangga, menara atau rak untuk menumpuk tanaman secara vertikal.

Pertanian vertikal, bagaimana melakukannya

Keindahan berkebun vertikal di rumah adalah hanya memakan sedikit ruang. Lemari, sudut dapur, atau ruang bawah tanah yang belum selesai bisa menjadi tempat yang tepat untuk memulai pertanian vertikal. Anda harus mampu mengontrol suhu dan kelembapan serta menyediakan cahaya buatan, air, dan pupuk.

Sebelum memulai pertanian vertikal, Anda perlu memperoleh peralatan. Rak kawat dengan lampu tumbuh adalah salah satu kemungkinannya. Taman menara , yang dibangun dari pipa PVC, adalah pilihan populer lainnya. Jika Anda memiliki dapur yang cerah, memasang taman wadah hidroponik di dinding yang menghadap ke selatan dapat memberi keluarga Anda pasokan selada , herba , dan sayuran hijau yang konstan.

Jenis peralatan yang dipilih untuk berkebun vertikal di rumah juga dapat menentukan apakah Anda menanam di tanah, di media yang tidak dinodai, atau menggunakan sistem hidroponik. Salah satu dari metode ini dapat menghasilkan sayuran segar dan sehat. Media tak dinodai dan hidroponik umumnya lebih bebas dari hama dan penyakit yang ditularkan melalui tanah, namun hama dan patogen dapat masuk ke dalam sistem ini dan dengan cepat mengambil alih tanaman.

Ide Pertanian Vertikal

Apa yang bisa Anda tanam di pertanian vertikal? Pada dasarnya sayuran apa pun yang Anda tanam di kebun Anda dapat digunakan untuk berkebun vertikal di rumah. Sayuran hijau yang cepat matang adalah tanaman yang baik untuk dicoba saat memulai pertanian vertikal. Ini termasuk:

Saat Anda memperoleh pengalaman, bereksperimenlah dengan tomat, paprika , atau tumbuhan berkayu yang ditanam secara vertikal seperti rosemary . Sayuran ini membutuhkan waktu lebih lama untuk mulai dari benih hingga panen, namun sering kali memiliki harga yang lebih tinggi di pasar.

Jika tujuan Anda adalah menjual produk berkebun vertikal untuk mendapatkan keuntungan, pertimbangkan tip tambahan praktis pertanian vertikal berikut:

  • Potensi Keuntungan – Pilih tanaman berdasarkan nilai pasarnya di wilayah Anda. Apakah restoran kelas atas di ujung jalan memerlukan pasokan sayuran hijau secara konstan atau apakah Anda berencana menanam stroberi segar sepanjang tahun untuk toko bahan makanan setempat?
  • Berputar cepat vs. tanaman yang pertumbuhannya lambat – Microgreens membutuhkan waktu kurang dari sebulan untuk matang, sedangkan tanaman seperti tomat dan paprika membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan untuk menghasilkan buah pertamanya. Jangka waktu di mana Anda ingin memperoleh laba atas investasi waktu dan uang Anda dapat memengaruhi pilihan tanaman Anda.
  • Mulai Lambat – Jenis peralatan yang digunakan dalam pertanian vertikal dapat bervariasi tergantung pada tanamannya. Sebelum menginvestasikan seluruh tabungan Anda pada usaha kacang polong , misalnya, ujilah tanaman tersebut untuk mengetahui biaya operasional, hasil panen, dan harga jual.
  • Diversifikasi – Jangan menaruh semua telur Anda dalam satu keranjang dan mengisi pertanian vertikal Anda hanya dengan satu jenis tanaman. Menanam beragam sayuran atau herba dapat memberikan arus kas yang lebih stabil dan melindungi Anda dari kerugian total jika panen gagal.

Tinggalkan Balasan