Bagi banyak tukang kebun, istilah bunga aster mengingatkan pada permainan masa kanak-kanak yaitu memetik kelopak bunga aster putih dari bunga sambil mengulangi, “Cintai aku, jangan cintai aku.” Namun, ini bukan satu-satunya bunga aster yang ada di taman.

Ada banyak jenis bunga aster yang tersedia secara komersial saat ini. Sebagian besar termasuk dalam famili Asteraceae yang memiliki 1.500 genera dan 23.000 spesies. Meskipun beberapa di antaranya tampak seperti bunga aster klasik sejak masa kanak-kanak, ada pula yang hadir dalam warna cerah dan bentuk berbeda. Baca terus untuk informasi tentang varietas bunga aster serta tip untuk berbagai kultivar bunga aster yang sedang tumbuh.

Berbagai jenis bunga aster

Istilah “daisy” berasal dari “mata hari ini”. Tanaman yang disebut aster menutup pada malam hari dan terbuka pada cahaya pagi. Hal ini berlaku untuk semua bunga aster di taman.

Bunga aster Shasta ( Leucanthemum x superbem ) menawarkan tampilan klasik, dengan bagian tengah berwarna kuning cerah dan kelopak putih panjang memanjang dari bagian tengahnya. Kultivar bunga aster Shasta ‘Becky’ menawarkan bunga yang lebih besar dan lebih lambat daripada spesiesnya. Ia berbunga dari musim panas hingga musim gugur.

Varietas bunga aster menarik lainnya juga merupakan kultivar Shasta. ‘Christine Hagemann’ menawarkan bunga ganda yang besar, seperti halnya ‘Crazy Daisy’, meskipun kelopak dari kultivar terakhir sangat halus, dikumpulkan dan dipelintir.

Jenis bunga aster lainnya sangat berbeda dari Shasta. Perbedaan bunga aster dapat mencakup warna bunga, ukuran, dan bentuk.

Misalnya, bunga aster karangan bunga adalah bunga tahunan dengan kelopak berwarna putih dan ujung luarnya menjadi lebih keemasan di bagian pangkalnya. Warnanya yang cerah dikalahkan oleh bunga aster yang dicat , atau bunga aster tiga warna, dengan kelopak dalam nuansa merah dan putih yang cerah, oranye dan kuning, atau kuning dan putih.

Perbedaan warna dan kelopak menghasilkan bunga yang sangat berbeda. Ageratum daisy yang lembut menampilkan “paku” lavender tua dan kelopak biru yang lembut dan elegan. Arctotis memiliki kelopak panjang seperti bunga aster berwarna ungu atau merah-oranye dengan bagian tengah mengkilat. “Aster” biru Cupid (atau anak panah Cupid) berwarna biru cerah dengan bagian tengah berwarna biru tua.

Menanam berbagai jenis bunga aster

Saat Anda mulai menanam berbagai jenis bunga aster, Anda perlu mengingat beberapa perbedaan mendasar antara tanaman tersebut. Pertama, ingatlah bahwa beberapa varietas aster bersifat semusim dan hanya hidup selama satu musim, sementara yang lain bersifat abadi dan hidup lebih dari satu musim.

Misalnya bunga aster ( Argyranthemum frutescens ) yang merupakan tanaman tahunan. Jika Anda menanam bunga aster, Anda akan mendapatkan gelombang bunga kuning cerah, merah muda cerah, dan putih yang berulang sepanjang musim, tetapi hanya untuk satu tahun. Di sisi lain, Osteospermum adalah bunga aster abadi, biasanya berwarna biru lavender dengan bagian tengah yang lebih gelap.

Hal lain yang perlu diingat ketika menanam berbagai jenis bunga aster adalah iklim. Bunga aster abadi harus tumbuh dalam zona tahan bantingnya agar dapat berkembang. Misalnya, gerbera hanya tumbuh sebagai tanaman keras di wilayah yang sangat hangat, seperti zona tahan banting tanaman USDA 9 hingga 11. Di wilayah lain, gerbera dapat ditanam sebagai tanaman semusim, hidup dan mati dalam satu musim panas.

Tinggalkan Balasan