Penyakit bulai menyerang tanaman ketimun, termasuk semangka. Penyakit bulai semangka hanya menyerang daunnya saja, bukan buahnya. Namun, jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan penggundulan tanaman sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis . Begitu daun rusak, kesehatan tanaman akan segera menurun dan produksi buah yang menguntungkan pun menurun. Penting untuk melakukan pengobatan terhadap penyakit bulai segera setelah penyakit terdeteksi untuk melindungi sisa tanaman.

Semangka dengan penyakit busuk daun

Semangka adalah simbol musim panas dan salah satu kesenangan terbesarnya. Siapa yang bisa membayangkan piknik tanpa buah-buahan yang berair dan manis ini? Dalam kondisi budidaya, penyakit bulai semangka merupakan ancaman ekonomi yang serius. Kehadirannya dapat mengurangi hasil panen dan penyakit ini sangat menular. Tanda-tanda pertama adalah bintik-bintik kuning pada daun, namun sayangnya gejala ini mirip dengan banyak penyakit tanaman lainnya. Kami akan membahas tanda-tanda lain dan beberapa tindakan pencegahan yang dapat Anda ambil untuk mengurangi kemungkinan penyakit ini mempengaruhi tanaman Anda.

Penyakit bulai pada semangka muncul berupa bintik-bintik hijau pucat pada daun yang berkembang menjadi bintik-bintik lebih besar. Ini menguning dan jaringan daun akhirnya mati. Bagian bawah daun tampak basah kuyup sebelum mati dan spora berwarna gelap mungkin terlihat. Spora hanya terdapat di bagian bawah dan berwarna ungu tua. Pertumbuhan spora hanya terlihat saat daun basah dan menghilang saat kering.

Seiring waktu, lesi berubah menjadi coklat dan daun hampir seluruhnya menjadi hitam dan rontok. Tangkai daun biasanya tertinggal di tanaman. Jika pengendalian tidak dilakukan, penggundulan hutan secara total dapat terjadi, sehingga mengganggu kemampuan tanaman dalam memproduksi gula esensial sebagai bahan bakar pertumbuhannya. Jika ada buah maka batangnya akan membusuk.

Kondisi Terkait Penyakit Bulai Semangka

Semangka yang terkena penyakit bulai muncul saat suhu dingin. Suhu 60 derajat F. (16 C) pada malam hari dan 70 derajat F. (21 C) pada siang hari mendorong penyebaran dan pertumbuhan spora. Hujan atau kondisi lembab terus-menerus juga menyebabkan penyebaran.

Spora penyakit kemungkinan besar menyebar melalui angin, karena satu lahan yang terinfeksi bisa berjarak bermil-mil jauhnya dan dapat menginfeksi lahan lain. Patogen ini tidak dapat bertahan pada musim dingin di utara. North Carolina State University memiliki situs di mana mereka menggunakan beberapa faktor untuk memprediksi di mana patogen akan muncul. Para petani profesional dapat memeriksa lokasi kejadian penyakit di masa lalu dan prakiraan wilayah di mana penyakit tersebut kemungkinan akan muncul berikutnya.

Pengobatan penyakit busuk daun

Tanamlah di tempat yang banyak sirkulasi udaranya dan sedikit naungannya. Hindari mengairi daun ketika daun tidak memiliki cukup kesempatan untuk mengering dengan cepat.

Fungisida tembaga mungkin memberikan perlindungan, tetapi pada tanaman lapangan, dianjurkan menggunakan fungisida bergerak yang mengandung bahan aktif yang menyerang jamur. Mefanoxam dikombinasikan dengan mancozeb atau chlorothalonil tampaknya memberikan perlindungan terbaik. Semprotan harus digunakan setiap lima hingga tujuh hari.

Belum ada varietas semangka yang tahan sehingga deteksi dini dan tindakan pencegahan sangat diperlukan.

Tinggalkan Balasan