Hama atau penyakit dapat dengan cepat merusak kebun, membuat semua kerja keras kita sia-sia dan celana dalam kita menjadi kosong. Jika terdeteksi cukup dini, banyak penyakit atau hama taman yang umum dapat dikendalikan sebelum menjadi tidak terkendali. Namun dalam beberapa kasus, penyakit tertentu perlu dideteksi untuk mengendalikannya bahkan sebelum tanaman ditanam di tanah. Menguji tanah untuk mencari hama dan penyakit dapat membantu Anda menghindari banyak wabah penyakit spesifik inang.

Pengujian Tanah untuk Masalah Taman

Banyak penyakit jamur atau virus yang umum dapat terbengkalai di dalam tanah selama bertahun-tahun sampai kondisi lingkungan menjadi ideal untuk pertumbuhannya atau tanaman inang tertentu diperkenalkan. Misalnya, patogen Alternaria solani , yang menyebabkan penyakit busuk daun, dapat tidak aktif di dalam tanah selama beberapa tahun jika tidak ada tanaman tomat , namun setelah ditanam, penyakit ini akan mulai menyebar.

Menguji tanah untuk masalah taman seperti ini sebelum menanam taman dapat membantu mencegah wabah dengan memberi kita kesempatan untuk mengubah dan merawat tanah atau memilih lokasi baru. Sama seperti pengujian tanah yang tersedia untuk menentukan nilai atau kekurangan nutrisi tanah, tanah juga dapat diuji keberadaan patogen. Sampel tanah dapat dikirim ke laboratorium, biasanya melalui koperasi Penyuluhan Universitas setempat .

Ada juga uji lapangan yang dapat Anda beli secara online atau di pusat kebun setempat untuk memeriksa patogen di tanah kebun. Pengujian ini menggunakan sistem ilmiah yang dikenal sebagai uji Elisa dan biasanya memerlukan pencampuran sampel tanah atau bahan tanaman yang dihaluskan dengan bahan kimia berbeda yang bereaksi terhadap patogen tertentu. Sayangnya, uji kualitas tanah ini sangat spesifik untuk beberapa patogen, namun tidak untuk semua patogen.

Beberapa tes atau alat tes mungkin diperlukan untuk mendiagnosis penyakit tanaman. Penyakit virus memerlukan tes yang berbeda dibandingkan penyakit jamur. Mengetahui patogen apa yang Anda cari dapat menghemat banyak waktu, uang, dan frustrasi.

Cara Menguji Penyakit atau Hama pada Tanah

Sebelum mengirim selusin sampel tanah ke laboratorium atau menghabiskan banyak uang untuk membeli alat pengujian, ada beberapa penyelidikan yang bisa kita lakukan. Jika lokasi yang dimaksud sebelumnya adalah taman, sebaiknya pertimbangkan penyakit dan hama apa saja yang pernah dihadapi sebelumnya. Riwayat gejala penyakit jamur tentu dapat membantu menentukan patogen mana yang harus diwaspadai.

Benar juga bahwa tanah yang sehat akan lebih rentan terhadap penyakit dan hama. Itulah sebabnya Dr. Richard Dick Ph.D. mengembangkan Panduan Kualitas Tanah Lembah Willamette dengan 10 langkah untuk menguji kualitas tanah dan ketahanan terhadap penyakit. Semua langkah tersebut memerlukan menggali, mendorong, atau menusuk tanah untuk menguji hal-hal berikut:

  1. Struktur dan penutup lantai
  2. Pemadatan
  3. Kemampuan pengerjaan tanah
  4. Organisme tanah
  5. Cacing tanah
  6. Residu tanaman
  7. Kekuatan tanaman
  8. Perkembangan akar tanaman
  9. Drainase tanah karena irigasi
  10. Drainase tanah akibat curah hujan

Dengan mempelajari dan memantau kondisi tanah ini, kita dapat mengidentifikasi area di lanskap kita yang rentan terhadap penyakit. Misalnya, daerah dengan tanah liat yang padat dan drainase yang buruk akan menjadi lokasi ideal bagi patogen jamur.

Tinggalkan Balasan