Ayah saya yang berusia 75 tahun yang sedikit cemberut cenderung memulai pernyataannya dengan “anak-anak zaman sekarang tidak melakukannya…” dan melengkapi sisa kalimatnya dengan pengamatan negatif. Salah satu pengamatan yang saya setujui adalah bahwa “anak-anak zaman sekarang tidak tahu bagaimana atau dari mana makanan berasal.” Sebuah proyek yang menyenangkan dan mendidik untuk mengajari anak-anak bagaimana dan di mana makanan ditanam serta menyimpan benih bersama anak-anak.

Memanen benih tanaman

Menyimpan benih dari kebun Anda bukanlah konsep modern. Nenek moyang kita umumnya menyimpan benih dari tahun ke tahun untuk mengawetkan spesimen yang paling berharga, yang produksinya paling melimpah dan hasil yang lezat. Menyimpan benih dari kebun merupakan cara terbaik untuk menghemat uang dengan mendaur ulang benih tahun lalu daripada membelinya.

Ketertarikan baru terhadap lingkungan dan cara melestarikannya mengarah pada minat baru terhadap keberlanjutan. Menyimpan benih bersama anak-anak adalah pelajaran sempurna tentang keberlanjutan yang dipadukan dengan pengajaran tentang kemandirian. Mengumpulkan benih untuk anak merupakan kesempatan untuk mengajarkan anak tentang sejarah, geografi, anatomi, genetika dan biologi. Bahkan ejaan dan matematika dapat dimasukkan ke dalam pelajaran ini.

Yang terpenting, mengumpulkan benih tanaman bersama anak-anak Anda akan mengajarkan mereka dari mana makanan mereka berasal, cara menanamnya, dan mengapa penting untuk menghormati tanah dan orang-orang yang memproduksi makanan kita.

Mengumpulkan benih untuk anak-anak

Ada banyak cara untuk mengumpulkan benih bersama anak Anda. Kumpulkan benih dari kebun pada akhir musim panas dan musim gugur. Setelah bunganya selesai mekar, biarkan beberapa kuncup tanaman mengering lalu kumpulkan bijinya. Benih dapat disimpan dalam kantong plastik berlabel, wadah kaca atau plastik daur ulang, wadah film, amplop kertas, dll. Ingatlah untuk memberi label dengan jelas isi setiap wadah.

Bijinya bisa dikeluarkan dari buah yang matang. Pastikan untuk membuang sebanyak mungkin ampas dari bijinya, lalu biarkan mengering di atas koran atau tisu. Jika Anda mengeringkannya di atas tisu, bijinya akan saling menempel. Anda kemudian dapat menyimpannya langsung di atas tisu di dalam kantong plastik (pastikan memberi label!) hingga tiba waktunya untuk menabur di musim semi. Kemudian tinggal potong sekeliling bijinya dan semuanya bisa ditanam kembali.

Benih dapat disimpan saat berjalan-jalan di alam, mendaki kota, atau jalan-jalan lainnya. Perhatikan benih maple. Kumpulkan buah pinus, keringkan bagian dalamnya, lalu buang sisiknya untuk mengeluarkan biji di dalamnya. Biji pohon ek juga merupakan biji dan menghasilkan pohon ek yang perkasa. Benihnya bahkan mungkin jatuh menimpa Anda secara tidak sengaja. Jika Anda berjalan melewati padang rumput dengan celana atau kaus kaki, banyak biji gulma atau bunga liar yang menempel pada Anda.

Setelah Anda memanen benih, pastikan untuk mengeringkannya dengan baik agar tidak berjamur. Selanjutnya, simpan setiap jenis benih dalam wadah tersendiri yang diberi label jelas. Simpan di tempat sejuk dan kering. Kulkas adalah tempat yang bagus untuk menyimpan benih. Gunakan silika gel atau 2 sendok makan susu bubuk yang dibungkus dengan tisu dan dimasukkan ke dalam kantong benih untuk memastikannya tetap kering. Ganti paket setiap lima hingga enam bulan. Kebanyakan benih akan bertahan tiga tahun.

Kegiatan penyimpanan benih

Ada ratusan kegiatan penyimpanan benih ramah anak. Benihnya dapat digunakan dalam permainan papan, untuk proyek seni, sebagai alat musik (labu kering), dan untuk membuat bola benih . Bijinya bisa dikeringkan dan dimakan ( labu dan bunga matahari ) dan dimasak dengan ( ketumbar ). Gunakan benih untuk mengajar matematika dan mengeja. Internet penuh dengan ide-ide hebat dan Pinterest memiliki situs hebat dengan banyak saran.

Tinggalkan Balasan