Mulsa adalah bahan pokok di sebagian besar kebun, dan untuk alasan yang bagus. Mulsa yang terbuat dari jerami, serpihan kulit kayu, jarum pinus atau bahan organik lainnya mempertahankan kelembapan tanah, meningkatkan drainase yang sehat, melindungi akar dari fluktuasi suhu, menghambat pertumbuhan gulma dan menyuburkan tanah saat tanah perlahan-lahan membusuk.

Tapi bagaimana dengan batu pecah sebagai mulsa? Ada banyak alasan bagus untuk menggunakan batu pecah sebagai pengganti mulsa, namun ada juga beberapa kelemahan utama. Teruslah membaca untuk mengetahui lebih lanjut.

Manfaat Bentang Alam Batuan Hancur: Bisakah Saya Menggunakan Batuan Hancur Sebagai Pengganti Mulsa?

Ya, Anda pasti bisa menggunakan batu pecah sebagai mulsa. Berikut beberapa manfaat lanskap bebatuan yang hancur:

Penampilan: Mulsa batu atau batu pecah tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk dan warna, termasuk warna khusus untuk melengkapi rumah atau taman Anda.

Umur panjang: Berbeda dengan mulsa organik, mulsa batu pecah akan bertahan hampir selamanya dan tidak perlu diperbarui setiap musim. Ia tidak akan tertiup angin kencang dan kecil kemungkinannya air akan membawanya pergi.

Harga: Menggunakan batu pecah sebagai pengganti mulsa mungkin membutuhkan biaya lebih banyak di muka tergantung pada pilihan batu Anda, tetapi karena sangat tahan lama, mulsa batu pecah dengan cepat terbayar dengan sendirinya.

Pemeliharaan: Setelah dipasang, batu pecah sebagai mulsa hanya memerlukan sedikit perawatan untuk mempertahankan tampilannya yang indah. Batu-batu tersebut tidak menarik serangga dan tidak mudah berjamur.

Keamanan kebakaran: Mulsa batu pecah yang diaplikasikan di sekeliling rumah Anda akan menciptakan penghalang api yang efektif, sementara sebagian besar mulsa organik mudah terbakar.

Kemungkinan Masalah dengan Mulsa Batu Hancur

Pertimbangkan sisi lain dari penggunaan batu pecah sebagai mulsa. Anda mungkin memutuskan bahwa mulsa batu pecah adalah yang terbaik untuk jalan setapak, taman batu, atau area terbuka tanpa mulsa.

Panas: Mulsa batu yang dihancurkan menyerap panas dengan cepat, terutama jika Anda tinggal di daerah beriklim panas. Jika suhu tanah terlalu panas, tanaman dapat mengalami daun terbakar dan stres akibat panas. Anda perlu menyiram tanaman lebih sering dan beberapa tanaman yang sensitif terhadap panas mungkin tidak dapat bertahan hidup.

Kesehatan Tanah: Berbeda dengan mulsa organik, batuan tidak menambah unsur hara apa pun ke dalam tanah. Faktanya, mulsa batu yang dihancurkan dapat menekan tanah dan merusak kantong udara yang menjaga aerasi akar.

Kesulitan untuk dihilangkan: Jika Anda bosan dengan pecahan batu sebagai mulsa, Anda memiliki pekerjaan besar yang harus dilakukan. Menghapus mulsa organik biasanya hanya membutuhkan garu dan gerobak dorong.

Gulma: Gulma pada akhirnya tumbuh di antara bebatuan dan sulit dibasmi. Namun, penggunaan kain lanskap dapat mengatasi masalah ini.

Pemeliharaan: Meski bebatuannya bersih dan tidak memerlukan banyak perawatan, namun bisa saja Anda mengalami kerusakan jika area bebatuan tersebut berada di bawah pohon atau semak belukar.

Tinggalkan Balasan