Tukang kebun sering berasumsi bahwa pemangkasan jeruk hampir sama dengan pemangkasan pohon buah-buahan pada umumnya, namun pemangkasan jeruk sebenarnya sangat berbeda karena berbagai alasan. Sebagai permulaan, kayu jeruk tahan lama, sehingga dapat menahan beban buah yang lebih berat. Selain itu, ukuran bagian tengah pohon tidak terlalu penting karena pohon jeruk mampu menghasilkan buah di bawah sinar matahari yang kurang optimal. Namun, bukan berarti Anda bisa melakukannya tanpa memangkas pohon jeruk. Mari jelajahi dasar-dasar pemangkasan buah jeruk.
Bagaimana dan kapan memetik pohon jeruk
Pemangkasan jeruk secara besar-besaran, yang mengontrol ukuran pohon, harus dilakukan setelah risiko embun beku berlalu, tetapi jauh sebelum musim panas. Jika tidak, pertumbuhan yang tidak terkendali akan mengakibatkan pohon menjadi kurang kuat dan menggunakan air menjadi kurang efisien.
Anda mungkin perlu memangkas bagian tengah pohon jika terlalu gelap dan tidak ada buah yang dihasilkan di area tersebut.
Pemangkasan pemeliharaan, yang melibatkan pemindahan cabang yang mati atau lemah, serta cabang yang bergesekan atau bersilangan dengan cabang lain, dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Menghapus pengisap harus sering dilakukan – hingga sebulan sekali.
Memangkas Tunas Air Jeruk
Kecambah air, disebut juga tunas pengisap, sering muncul, terutama pada beberapa tahun pertama. Yang terbaik adalah membuang pengisap saat muncul; jika tidak, mereka akan menguras energi pohon dan duri akan menyulitkan pemanenan. Jika pengisap menghasilkan buah, biasanya rasanya pahit dan tidak enak.
Para ahli menyarankan untuk membuang kecambah air dari bagian bawah pohon setinggi 10 hingga 12 inci (25,5 hingga 30,5 cm). Seringkali pengisap mudah dipatahkan dengan tangan dan hal ini tidak akan merusak pohon. Namun, jika Anda membiarkannya menjadi terlalu besar, Anda memerlukan pemangkas tangan. Pastikan pemangkasnya tajam sehingga menghasilkan potongan yang bersih dan rata.