Penyakit tanaman akibat bakteri datang dalam berbagai bentuk. Penyakit hawar kacang polong merupakan keluhan yang umum terjadi pada cuaca dingin dan basah. Tanaman kacang polong yang terkena penyakit hawar api menunjukkan gejala fisik berupa luka dan bercak air. Para petani komersial tidak menganggap penyakit ini sebagai penyakit yang penting secara ekonomi, namun di lahan pekarangan dengan hasil panen rendah, hasil panen Anda mungkin akan habis. Yang terbaik adalah bisa mengenali tanda dan gejalanya serta mengetahui tindakan pengendalian apa yang tepat.
Apa itu penyakit hawar bakteri pada kacang polong?
Mengenali berbagai penyakit yang dapat menyerang tanaman sayuran merupakan sebuah tantangan. Penyakit bakteri datang dalam berbagai bentuk dan menyerang banyak jenis tanaman. Salah satu yang paling umum adalah penyakit hawar bakteri pada kacang polong. Penyakit ini dapat menyebar melalui percikan air hujan, angin, atau metode mekanis. Artinya penyakit ini bisa menjadi epidemi di lapangan. Namun, gejalanya sebagian besar hanya bersifat kosmetik kecuali pada kasus yang sangat parah, dan sebagian besar tanaman akan bertahan hidup dan menghasilkan polong.
Hawar bakteri pada kacang polong disebabkan oleh bakteri yang bersembunyi di dalam tanah hingga 10 tahun, menunggu inang dan kondisi yang tepat. Selain cuaca sejuk dan lembab, fenomena ini lebih sering terjadi bila sudah ada kondisi yang merusak tanaman, seperti hujan es atau angin kencang. Hal ini mengundang bakteri dengan menghadirkan luka untuk masuk.
Penyakit ini mirip dengan beberapa penyakit jamur tetapi tidak dapat dikendalikan dengan fungisida. Namun, yang terbaik adalah memisahkannya dari patogen tersebut. Dalam kasus infeksi yang parah, tanaman kacang polong akan kerdil dan buah yang terbentuk akan menangis dan mengeluarkan cairan. Kebanyakan kasus akan berakhir begitu saja ketika kondisi sudah kering.
Gejala Hawar Bakteri Kacang Polong
Penyakit hawar bakteri pada kacang polong dimulai sebagai lesi yang basah kuyup dan menjadi nekrotik. Penyakit ini hanya menyerang tanaman udara. Seiring perkembangannya, bintik-bintik air membesar dan menjadi bersudut. Lesi awalnya mengeluarkan cairan, kemudian mengering dan rontok.
Hal ini dapat menyebabkan kematian pucuk di beberapa area di mana penyakit ini menyerang batang tetapi umumnya tidak membunuh seluruh tanaman. Bakteri tersebut menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, berkurangnya produksi polong ketika sepal terinfeksi, dan bahkan infeksi benih. Ketika suhu naik dan curah hujan berkurang, sebagian besar kasus penyakit hawar bakteri pada kacang polong akan hilang secara alami.
Mencegah Tanaman Kacang Polong dari Penyakit Hawar Bakteri
Pengendalian dimulai pada penanaman dengan menggunakan benih yang bersih atau tahan. Jangan pernah menggunakan benih dari tanaman yang terinfeksi. Jaga agar semua peralatan dan mesin tetap didesinfeksi untuk mencegah penyebaran atau masuknya bakteri.
Siram perlahan di bawah daun tanaman untuk menghindari percikan. Jangan menyiram pada malam hari saat daun belum sempat mengering. Hindari juga bekerja di area yang sedang hujan atau terlalu lembap.
Jika Anda “memotong dan membuang” tanaman tua, tunggu setidaknya dua tahun sebelum menanam kembali kacang polong di area tersebut. Hawar bakteri dapat dianggap sebagai flu biasa dan sama menularnya, namun penyakit ini tidak mematikan tanaman dan mudah ditangani dengan kebersihan yang baik.