Calendula adalah genus dari keluarga Asteracea daisy yang telah digunakan baik dalam masakan maupun pengobatan selama berabad-abad. Calendula dapat membantu dalam mengobati berbagai penyakit medis, tetapi itu tidak berarti calendula tidak memiliki penyakit tanaman tersendiri. Bagaimana cara mengobati tanaman calendula yang sakit? Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit calendula dan cara mengelola tanaman calendula yang sakit.

Penyakit Tanaman Calendula

Calendula adalah tanaman herba asli Asia barat daya, Eropa Barat, Mikronesia, dan Mediterania. Mudah tumbuh, kelopak emasnya yang cantik telah digunakan dalam masakan selama ratusan tahun, oleh karena itu dijuluki “marigold dalam pot”. Calendula juga digunakan untuk mewarnai kain dan, seperti disebutkan, untuk mengobati banyak kondisi kesehatan.

  • Penyakit calendula yang sejenis, calendula smut, adalah penyakit daun akibat jamur yang menghasilkan lesi berbentuk bulat berwarna hijau/kuning hingga kecoklatan/hitam. Bintik-bintik ini mungkin juga memiliki batas berwarna coklat tua. Lesi tampak tebal dan terlihat di bagian belakang dan depan dedaunan.
  • Kuning aster disebabkan oleh fitoplasma, bukan jamur atau bakteri, dan disebarkan oleh wereng . Tanaman calendula yang sakit menjadi kerdil, berkembang menjadi sapu penyihir , dan kelopak bunga menjadi hijau dan bengkok.
  • Jamur tepung adalah penyakit jamur lain yang lebih umum terjadi pada cuaca panas dan lembab. Dedaunan mungkin melengkung dan memiliki lapisan putih hingga keabu-abuan.
  • Beberapa patogen menyebabkan busuk akar pada tanaman calendula. Bibit yang akarnya sudah matang mungkin akan terpengaruh.
  • Karat disebabkan oleh sejumlah penyakit jamur. Seperti namanya, bintik-bintik berwarna karat muncul di dedaunan dan batang.

Cara Mengobati Tanaman Calendula yang Sakit

Untuk mengendalikan penyakit calendula, lakukan sanitasi yang baik, sisakan banyak ruang di antara tanaman, dan gunakan fungisida. Rotasi tanaman juga merupakan bagian penting dalam pengelolaan calendula yang sakit.

Pastikan juga tanah memiliki drainase yang baik. Buang dan buang tanaman yang terinfeksi untuk memperlambat penyebaran penyakit dan sirami pangkal tanaman.

Dalam kasus bunga kuning aster, jagalah agar area di sekitar tanaman bebas dari gulma tempat wereng menemukan habitatnya dan lakukan tindakan untuk mengendalikannya. Buang juga tanaman yang terinfeksi.

Tinggalkan Balasan