Pada pertengahan abad ke-17, seorang dokter Belanda bernama Francis Sylvius menciptakan dan memasarkan tonik diuretik yang terbuat dari buah juniper. Tonik ini, yang sekarang dikenal sebagai gin, langsung menjadi hit besar di seluruh Eropa sebagai minuman beralkohol yang murah, domestik, dan menghasilkan banyak buzz, bukan tonik obat yang dimaksudkan oleh Sylvius. Namun, selama berabad-abad sebelum Sylvius mengembangkan tonik juniper berry, buah juniper sudah digunakan sebagai penyedap kuat untuk anggur, mead, dan minuman beralkohol lainnya, serta bumbu untuk daging, semur, asinan kubis, dan hidangan lainnya. Saat Anda membaca ini, Anda mungkin bertanya-tanya, apakah semua buah juniper bisa dimakan? Baca terus untuk jawaban itu.

Apakah buah juniper beracun?

Pertama-tama, penting untuk melihat lebih dekat apa yang kami anggap sebagai buah juniper. Juniper adalah tumbuhan runjung yang tumbuh secara alami di banyak wilayah di dunia. Bentuknya berupa perdu kecil yang menyebar, perdu berukuran sedang, hingga pohon berukuran sedang. Varietas Juniper berasal dari Amerika Utara, Eropa dan Asia.

Sepanjang sejarah, berbagai bagian tanaman juniper telah digunakan dalam berbagai resep kuliner dan obat-obatan, meskipun buah juniperlah yang digunakan dalam resep-resep paling terkenal. Namun, “beri” ini bukanlah buah beri sama sekali; mereka sebenarnya adalah kerucut berdaging dari juniper betina, yang memiliki sisik sangat kecil dan padat sehingga menyerupai buah beri .

Pada Abad Pertengahan, buah juniper digunakan untuk mencegah penyakit dan infeksi. Meskipun hal ini mungkin sebagian disebabkan oleh paranoia wabah, buah juniper memiliki sifat antiseptik, anti-inflamasi, dan antivirus. Penduduk asli Amerika menggunakan buah juniper sebagai obat untuk mengobati sakit tenggorokan, pilek, nyeri, demam, sakit kepala, radang sendi, pusing, batu ginjal, serta sebagai penyedap hewan buruan, kue, dan roti. Rasa buah juniper dikatakan dapat mengurangi rasa daging rusa, babi hutan, unggas air, dan daging hewan buruan lainnya.

Lapisan berdebu pada buah juniper sebenarnya adalah ragi liar, itulah sebabnya buah juniper juga telah digunakan selama berabad-abad dalam pembuatan bir dan roti; Banyak resep starter penghuni pertama membutuhkan buah juniper. Di Jerman, asinan kubis dan asinan kubis asli disiapkan dengan buah juniper.

Juniper berry tidak dimakan segenggam penuh, langsung dari semaknya, seperti blueberry yang manis dan berair. Juniper berry memiliki rasa yang kuat, pahit, sedikit pedas, dan tekstur berbutir. Sebaliknya, hanya sedikit buah juniper matang yang ditambahkan ke resep sebagai penyedap atau bumbu. Mereka dapat ditambahkan utuh dan segar dari semak ke bumbu perendam, olesan daging, ke serpihan kayu saat mengasapi daging, atau ditambahkan ke daging yang diasinkan.

Juniper berry bahkan dapat ditambahkan ke obat kumur rambut, cuka, atau minyak untuk meningkatkan kilau rambut. Buah beri utuh juga ditambahkan ke teh dan tincture karena kualitas obatnya dan digiling menjadi salep untuk perawatan luka. Juniper berry membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk matang dan digunakan. Saat dewasa, warnanya berubah menjadi biru berdebu hingga hitam. Buah juniper yang matang namun masih hijau digunakan untuk membuat gin.

Bisakah Anda makan buah juniper yang Anda petik?

Sekarang, sebelum Anda mulai mencari buah juniper di kebun Anda, penting untuk mempertimbangkan beberapa hal. Pertama-tama, apakah aman memakan buah juniper? Ada lebih dari 45 jenis pohon juniper. Semua buah juniper mengandung minyak Thujone yang kuat. Minyak ini dapat menyebabkan sakit perut, diare, dan masalah ginjal bila tertelan dalam jumlah banyak.

Beberapa varietas buah juniper mengandung thujone dalam jumlah rendah, sementara varietas lain mengandung kadar thujone yang tinggi dan dapat membuat Anda sakit parah. Juniper biasa, Juniperus communis , adalah varietas yang paling sering digunakan untuk membuat gin, obat-obatan, dan hidangan makanan, karena dianggap aman untuk dikonsumsi manusia.

Buah juniper lain yang dapat dimakan meliputi:

  • Juniperus drupacea
  • Juniperus fenicea
  • Juniper Kalifornia
  • Juniperus deppeana

CATATAN : Buah beri Juniperus sabina dan Juniperus oxycedrus tidak aman untuk dikonsumsi manusia dan harus dihindari. Pastikan hanya mengonsumsi buah beri dari varietas yang Anda tahu aman.

Anda juga perlu mempertimbangkan lokasi saat mencari buah juniper. Seperti halnya tanaman yang dapat dimakan, Anda tentu tidak ingin memakan sesuatu yang mungkin telah terkena bahan kimia berbahaya. Hindari memanen tanaman juniper yang tumbuh di sepanjang tepi jalan, tempat parkir, jalan masuk atau lanskap yang diberi pestisida atau di tempat yang mungkin terkena aliran atau limpasan bahan kimia.

Selain itu, buah juniper umumnya tidak dianggap aman untuk wanita hamil atau menyusui. Menangani tanaman juniper dapat menyebabkan iritasi kulit, sehingga sarung tangan dapat membantu.

Tinggalkan Balasan