Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang sistem kekebalan tanaman? Jika tumbuhan tidak dapat bergerak dan melepaskan diri dari patogen seperti yang dapat dilakukan hewan, bagaimana cara mereka melawan penyakit? Jawabannya terletak pada kombinasi strategi yang mengenali mikroba, memilah-milah infeksi, memperkuat kekebalan dan meningkatkan ketahanan terhadap penyakit.

Apakah tumbuhan mempunyai sistem kekebalan?

Tumbuhan memiliki sistem kekebalan yang berbeda dan mirip dengan sistem kekebalan manusia. Keduanya dapat melawan infeksi dan memiliki jalur sinyal serta senyawa terkait yang serupa, namun tanaman menggunakan mekanisme yang berbeda.

Imunitas tanaman tidak bersifat adaptif seperti sistem imun manusia. Ia tidak mengingat patogen spesifik untuk meningkatkan pertahanan yang ditargetkan di lain waktu. Sebaliknya, mereka menerapkan strategi yang lebih umum untuk memerangi patogen. Tumbuhan dan hewan memiliki mekanisme untuk mengenali dan bertindak melawan protein yang dilepaskan oleh patogen ke dalam sel inang.

Jenis respon imun tanaman

Respon imun tanaman bervariasi tetapi juga bersifat umum. Para peneliti telah menemukan beberapa strategi yang digunakan tanaman untuk mempertahankan diri selama fase penyakit:

  • Dua garis pertahanan. Tumbuhan mempunyai garis pertahanan ganda terhadap penyakit. Yang pertama terdiri dari reseptor pada permukaan sel yang mendeteksi patogen. Hal ini memicu alarm yang membantu sel mengenali protein menular yang ingin menonaktifkan sistem pertahanan seluler. Para ilmuwan baru mulai memahami struktur reseptor yang mengidentifikasi patogen menular dan apa yang terjadi selanjutnya.
  • Pemisahan fase. Para peneliti baru-baru ini menemukan mekanisme yang digunakan tanaman untuk mengelompokkan kekebalan. Tanaman merespons patogen dengan menggunakan protein kekebalan untuk membuat gel di area sel tertentu. Di dalam inti, komponen agar-agar ini melindungi genom tanaman.
  • Korbankan jaringan sehat. Tumbuhan memiliki keunggulan dibandingkan manusia yang menggunakan strategi ini. Mereka mungkin mengorbankan sebagian jaringan daun karena infeksi guna menyelamatkan sisa tanaman. Para ilmuwan telah menemukan enzim yang mengurangi ketahanan tanaman terhadap infeksi. Pabrik menyebarkannya untuk menciptakan penghalang sel-sel mati di sekitar tempat yang terinfeksi.
  • Simbiosis. Beberapa mikroba bermanfaat bagi tanaman dan membantu melawan penyakit. Sebuah studi tentang jagung menemukan bahwa jamur di tanah dan akar meningkatkan kekebalan tanaman. Mekanismenya secara kimiawi rumit dan masih dipelajari.

Imunitas tanaman adalah subjek menarik yang semakin dipahami para ilmuwan setiap harinya. Hal ini penting khususnya untuk memerangi penyakit pada tanaman, namun sebagian besar kekebalan tanaman masih menjadi misteri.

Tinggalkan Balasan