Hidroponik adalah praktik menanam tanaman di media selain tanah. Satu-satunya perbedaan antara budidaya tanah dan hidroponik adalah bagaimana nutrisi disalurkan ke akar tanaman. Air adalah bagian penting dari hidroponik dan air yang digunakan harus tetap berada dalam kisaran suhu yang sesuai. Baca terus untuk informasi tentang suhu air dan pengaruhnya terhadap hidroponik.

Suhu Air Ideal untuk Hidroponik

Air merupakan salah satu media yang digunakan dalam hidroponik, namun bukan satu-satunya. Beberapa sistem penanaman tak dinodai, yang disebut pertumbuhan agregat, mengandalkan kerikil atau pasir sebagai media utama. Sistem pertumbuhan tak dinodai lainnya, yang disebut aeroponik , menggantungkan akar tanaman di udara. Sistem ini merupakan sistem hidroponik yang paling berteknologi tinggi.

Namun, dalam semua sistem ini, larutan nutrisi digunakan untuk memberi makan tanaman dan air merupakan komponen penting. Dalam budidaya agregat, pasir atau kerikil dijenuhkan dengan larutan nutrisi berbasis air. Dalam aeroponik, larutan nutrisi disemprotkan ke akar setiap beberapa menit.

Nutrisi penting yang dicampur ke dalam larutan nutrisi meliputi:

Solusinya mungkin juga mencakup:

Di semua sistem, suhu air hidroponik sangat penting. Suhu air ideal untuk hidroponik adalah antara 65 dan 80 derajat F. (18-26 C).

Suhu Air Hidroponik

Para peneliti telah menemukan bahwa larutan nutrisi paling efektif jika disimpan antara 65 dan 80 derajat F. (18-26 C). Para ahli sepakat bahwa suhu air ideal untuk hidroponik sama dengan suhu larutan nutrisi. Jika air yang ditambahkan ke dalam larutan nutrisi memiliki suhu yang sama dengan larutan nutrisi itu sendiri, akar tanaman tidak akan mengalami perubahan suhu secara tiba-tiba.

Suhu air hidroponik dan suhu larutan nutrisi dapat diatur dengan pemanas akuarium di musim dingin. Mungkin perlu menemukan pendingin akuarium jika suhu musim panas melonjak.

Tinggalkan Balasan