Perbedaan antara yuca dan yucca lebih luas dari sekadar huruf “C” yang hilang dalam ejaannya. Yuca, atau singkong , merupakan sumber pangan global yang penting secara historis, karena mengandung nutrisi kaya karbohidrat (30% pati), sedangkan yucca, setidaknya di zaman modern, merupakan tanaman hias. Jadi, apakah yucca juga bisa dimakan?
Apakah yucca bisa dimakan?
Meskipun yucca dan yuca tidak berkerabat secara botani dan berasal dari iklim yang berbeda, keduanya memiliki kesamaan dalam digunakan sebagai sumber makanan. Keduanya bingung karena huruf “C” hilang, tetapi yuca adalah tanaman yang mungkin pernah Anda coba di bistro Latin yang trendi. Yuca adalah tanaman asal tepung tapioka dan mutiara yang diekstraksi.
Yucca , sebaliknya, paling terkenal karena lebih umum digunakan sebagai spesimen tanaman hias. Ini adalah tanaman yang selalu hijau dengan daun kaku dan berujung berduri yang tumbuh di sekitar batang tengah yang tebal. Hal ini biasanya diamati di lanskap tropis atau gersang.
Konon, pada suatu saat dalam sejarah, yucca digunakan sebagai sumber makanan, namun bukan karena akarnya, melainkan karena bunganya dan buahnya yang manis dan kaya karbohidrat.
Kegunaan Yucca
Meskipun menanam yucca untuk makanan kurang umum dibandingkan yucca, yucca memiliki banyak kegunaan lain. Kegunaan yucca yang paling umum berasal dari penggunaan daun kasarnya sebagai sumber serat untuk menenun, sedangkan batang tengah dan terkadang akarnya dapat dibuat menjadi sabun yang kuat. Situs arkeologi telah menemukan perangkap, jerat, dan keranjang yang terbuat dari komponen yucca.
Hampir seluruh tanaman yucca bisa dijadikan makanan. Batang, pangkal daun, bunga, batang yang baru muncul, dan buah dari sebagian besar jenis yucca dapat dimakan. Batang atau batang yucca menyimpan karbohidrat dalam bahan kimia yang disebut saponin, yang bersifat racun, belum lagi rasanya seperti sabun. Agar dapat dimakan, saponin harus dipecah dengan cara dimasak atau direbus.
Batang bunga harus dikeluarkan dari tanaman jauh sebelum mekar, jika tidak maka akan menjadi berserat dan tidak berasa. Bisa dimasak atau, saat baru keluar, dimakan mentah, masih empuk dan menyerupai batang asparagus besar. Bunganya sendiri tampaknya perlu dipetik pada waktu yang tepat untuk mendapatkan rasa yang optimal.
Buah merupakan bagian tanaman yang paling banyak dicari saat memanfaatkan yucca sebagai sumber makanan. Buah yucca yang dapat dimakan hanya berasal dari varietas yucca berdaun tebal. Panjangnya sekitar 10 cm dan biasanya dipanggang atau dibakar, menghasilkan rasa molase atau ara yang manis.
Buahnya juga bisa dikeringkan dan dimanfaatkan atau ditumbuk untuk membuat semacam makanan manis. Makanannya bisa dibuat menjadi kue manis dan disimpan sebentar. Dimasak atau dikeringkan, buahnya akan bertahan selama beberapa bulan. Buah yucca bisa dipanen sebelum matang sempurna lalu dibiarkan matang.
Selain menanam buah yucca untuk makanan, secara historis buah ini juga digunakan sebagai obat pencahar. Masyarakat adat menggunakan getahnya untuk mengobati masalah kulit atau infus akarnya untuk mengobati serangan kutu.