Penggunaan toilet kompos dapat membantu mengurangi konsumsi air. Toilet jenis ini terdiri dari wadah berventilasi baik yang menampung dan memecah kotoran manusia.
Bagaimana cara kerja toilet pengomposan?
Berbeda dengan sistem toilet konvensional, tidak ada pembilasan. Toilet pengomposan mengandalkan bakteri aerob untuk menguraikan sampah, mirip dengan pengomposan di luar ruangan . Daripada dibuang, sampah dikomposkan dengan sumber kaya karbon seperti serpihan kayu , mulsa kulit kayu , dedaunan , dll. Produk akhir, seperti halnya semua kompos, adalah bahan mirip tanah, mirip dengan humus.
Meskipun pembuangan humus ini terkadang diperbolehkan di tanah kebun yang tidak dapat dimakan , bergantung pada tempat tinggal seseorang, kompos ini biasanya diangkut. Hal ini harus dilakukan oleh pengangkut septic tank berlisensi di wilayah Anda.
Sistem toilet pengomposan
Ada beberapa sistem toilet pengomposan yang tersedia, tergantung kebutuhan Anda. Apa pun jenis yang Anda pilih, semuanya memiliki karakteristik dasar yang sama. Semua biasanya memerlukan penggunaan listrik (untuk pemanas atau kipas angin), wadah pengomposan , sistem udara dan pembuangan, dan pintu akses untuk pembuangan air.
- Komposter kontinyu atau tunggal hanya berisi satu ruang. Dengan toilet pengomposan mandiri ini, semua kotoran dan bahan pengomposan naik ke atas dan dibuang dari bawah secara terus menerus.
- Komposter ganda atau batch terdiri dari setidaknya dua wadah atau lebih. Dengan sistem jenis ini, komposter diisi dan dibiarkan menua sebelum ditambahkan kotoran dan bahan tambahan lainnya.
Selain sistem ini, Anda akan menemukan apa yang disebut sistem toilet sejati dan toilet kering.
- Komposter asli pada dasarnya dirancang untuk memberikan ventilasi dan dekomposisi terbaik. Ini juga bisa disebut sistem aktif dan mencakup semua yang Anda butuhkan: radiator, kipas angin, mixer, dll.
- Sistem toilet kering yang tergolong sistem pasif memerlukan perawatan lebih karena memerlukan elemen pemanas tambahan atau fitur lain untuk memudahkan proses penguraian. Akibatnya, sistem jenis ini biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk terjadinya pengomposan .
Kelebihan dan kekurangan toilet kompos
Seperti halnya kehidupan apa pun, ada pro dan kontra dalam menggunakan toilet pengomposan.
Beberapa manfaatnya termasuk fakta bahwa mereka lebih ramah lingkungan. Tanaman ini membutuhkan lebih sedikit air dan dapat mendorong pertumbuhan tanaman yang tidak dapat dimakan di area yang mengizinkan perubahan tanah . Selain itu, mereka juga cocok untuk daerah terpencil.
Kerugian dari toilet pengomposan termasuk perawatan yang lebih banyak dibandingkan toilet standar. Sistem yang tidak dirawat dengan baik dapat menimbulkan bau, serangga, dan bahaya kesehatan. Toilet ini biasanya memerlukan beberapa jenis sumber listrik dan produk akhirnya juga harus dibuang. Selain itu, terlalu banyak cairan dapat memperlambat dekomposisi.
Dengan perawatan dan pemeliharaan yang tepat, toilet pengomposan dapat menjadi alternatif yang aman dan hemat biaya dibandingkan toilet siram tradisional.