Ada banyak suara unik di dunia. Telinga kita peka terhadap kebisingan pada berbagai tingkat, dan beberapa dapat menangkap suara yang paling pelan. Namun pernahkah Anda mendengar jeritan ulat bulu? Kita cenderung menganggap kupu-kupu, ngengat , dan serangga lainnya kebanyakan diam. Beberapa serangga seperti jangkrik dan jangkrik cukup berisik, namun sebagian besar tidak bersuara. Suara ulat terdengar samar dan sulit dibedakan tanpa peralatan elektronik, namun penelitian terbaru menunjukkan keberadaannya.
Kupu-kupu sering disamakan dengan ngengat. Namun pada umumnya kupu-kupu aktif di malam hari, sedangkan kupu-kupu beterbangan di bawah sinar matahari. Banyak ngengat memiliki kamuflase yang sangat baik untuk menghindari predator. Salah satunya adalah Walnut Sphinx. Kupu-kupu besar ini dapat bersembunyi di depan mata pada kulit pohon atau pada batang tanaman berkayu. Warnanya menyerupai daun mati. Namun salah satu fakta paling menarik dari serangga ini adalah peluit ulat Walnut Sphinx.
Ulat cacing tanduk kenari
Orang dewasa dari keluarga Walnut Sphinx cenderung nongkrong di dekat pohon kacang liar seperti kenari , butternut, dan hazel . Ini liar di hutan gugur di Amerika Utara bagian timur. Kupu-kupu dewasa berukuran lebar sayap sekitar 2,5 inci (6 cm). Ulatnya jauh lebih besar, berukuran antara 10 dan 15 cm. Warnanya hijau cerah dan memiliki tanduk di bagian belakang. Kulitnya dihiasi butiran-butiran putih kecil. Larva memakan daun kenari, beech , hornbeam dan pohon alder . Orang dewasa tidak makan dan hanya tertarik pada prokreasi. Di daerah sejuk terdapat 1 generasi dari bulan Juli hingga Oktober, sedangkan di daerah hangat mungkin terdapat 3 generasi. Saat disentuh, ulat ini bereaksi dengan meronta-ronta dengan keras.
Suara apa yang dihasilkan ulat?
Ulat adalah larva kupu-kupu dan ngengat. Mereka terlihat seperti cacing tetapi dengan tubuh gemuk dan memiliki berbagai warna dan ukuran, masing-masing unik untuk spesiesnya. Kebanyakan dari kita pernah menyimpan kepompong di dalam toples untuk menyaksikan keajaiban munculnya ngengat atau ngengat. Dan kebanyakan dari kita belum pernah mendengar apa pun.
Namun tidak demikian halnya dengan ulat Walnut Sphinx. Saat disentuh atau terkejut dan kesal, ulat tersebut mengeluarkan suara mirip burung yang memekik. Ada yang menyebutnya tweet atau cicit. Suaranya sangat pelan dan hanya dapat dideteksi oleh orang-orang dengan pendengaran yang sangat baik di ruangan yang sunyi. Suara ini dipercaya dapat menakuti burung pemangsa. Kebisingan tersebut, jika terdengar pada burung di dekatnya, menyebabkan mereka terbang dengan cepat untuk bersembunyi.
Bagaimana cara ulat mencicit?
Pita suara adalah metode komunikasi pendengaran yang umum, namun ulat belum berevolusi menjadi pembicara. Sensasi mereka saat diganggu menyebabkan karakteristik khusus tertentu saling bergesekan. Stigmata yang biasa digunakan untuk bernapas menjadi penyebab kebisingan tersebut. Namun pada Walnut Sphinx terdapat stigmata khusus pada ruas kedelapan tubuhnya. Ketika larva menggeliat, segmen depannya berkontraksi. Hal ini memaksa udara keluar dari stigmata segmen kedelapan, sehingga menimbulkan kebisingan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa suara ulat memiliki frekuensi yang sama dan mencakup ritme khas tweet chickadee. Ada jenis kepompong kupu-kupu berkaki semak dan ekor burung layang-layang yang juga mengeluarkan suara kicau. Ini berasal dari pelat khusus yang bergesekan satu sama lain, sehingga menghasilkan suara tersebut. Kepompong diyakini mengeluarkan suara ini untuk menghalangi predator.